Istilah tanggal tua sering digunakan oleh para pegawai untuk menyebut keadaan di mana kondisi kantong dalam keadaan kritis. Keadaan tersebut dirasakan kira-kira satu minggu menjelang tanggal gajian. Nekjika, seorang pegawai swasta tanggal gajiannya tiap tanggal 25, maka setidaknya sejak tanggal 18 sudah bisa disebut sebagai tanggal tua. Atawa yang berlaku umum pada pegawai negeri yang gajian tiap tanggal 1, maka yang disebut tanggal tua dimulai tanggal 26.
Karena hari H gajian sudah ditetapkan oleh instansi tempat ia bekerja, maka hari H menjadi hari yang membahagiakan sekaligus mencemaskan. Lah kok mencemaskan itu bagaimana?
Mas Suryat punya tanggal gajian setiap tanggal 27. Weh, nanggung amat yak? Misalnya tanggal 27 jatuh di hari Sabtu, maka – dengan dremimil berdoa – berharap moga-moga HRD berbaik hati me-transfer gaji di tanggal 26-nya. Namun, jarang sekali doa semacam ini yang berkabul, karena baru di hari Seninnya – itu pun sore hari – transferan masuk. Hiks!
Kembali ke masalah mencemaskan tadi. Mas Suryat punya banyak tanggungan kredit, di mana ia harus pandai-pandai menetapkan tanggal jatuh tempo semua kreditan yang menjadi tanggungannya. Ia menetapkan spare waktu jatuh tempo sehari atawa dua hari setelah tanggal gajian. Kenapa nggak satu minggu setelah tanggal gajian? Ah, seperti nggak tahu aja. Semakin lama gaji mengendap di tabungan semakin bahaya, tersebab merasa punya simpanan di tabungan di hatinya timbul aneka macam keinginan yang sifatnya konsumtif. Seperti yang pengin ganti hape-lah, pengin beli ini-itu dan sebagainya.
Memang apa saja yang dikredit oleh Mas Suryat? Tentu saja, rumah. Ia ambil masa kredit 10 tahun dan alhamdulillah sudah sukses mencicil separoh masa kredit. Untuk mobilisasi keluarga kecilnya, ia juga kredit motor. Kartu kredit juga punya, meskipun dengan plafon kredit paling rendah, namun kartu kredit cukup membantunya. Di koperasi tempatnya bekerja, Mas Suryat juga punya tanggungan kredit.
Sekarang, kalau nggak salah sudah masuk tanggal 29 (maklum, kepala Mas Suryat cenat-cenut kalau menengok kalender), tapi belum ada tanda-tanda mau gajian. Kepala Mas Suryat cenat-cenut karena beberapa kreditnya jauh tempo di tanggal 29 ini.
Kegelisahan Mas Suryat sudah membuatnya meriang.