Kata Ibu Mereka di Waktu Kecil Dulu

Ibunya Diponegoro : “Wir (Ontowiryo, nama kecil Diponegoro), sekali-kali mbok kamu lepas topi koboimu dan pakailah surban ini. Sekarang naiklah ke atas kuda putihmu itu. Hmm..kamu makin gagah dan berwibawa.”

Ibunya Kartini : “Nduk, jangan pakai laptop terus. Nanti kamu kagok menulis dengan tanganmu yang lembut itu. Ibu suka dengan tulisan miringmu. Aku yakin, teman-temanmu di negeri Belanda pun lebih suka menerima surat daripada email yang kamu kirimkan kepada mereka.”

Ibunya Pattimura : “Kamu jangan suka bawa-bawa golok begitu deh. Kasihan teman-temanmu nanti, bisa tergores oleh golokmu.”

Ibunya Monalisa : “Mona sayang, apakah kamu tidak ingat betapa inginnya kamu dulu mendapatkan kawat gigi itu? Kenapa sekarang malah kamu sembunyikan di balik senyummu yang misterius itu?”

Ibunya Albert Einstein : “Al, lain kali kalau mau foto, rapikan dulu rambutmu. Pakai gel atau pomade pasti akan lebih rapi dan ganteng.”

Ibunya Marconi : “Ibu tahu, kamu itu penemu radio. Tapi bisakah kamu pelankan sedikit suaranya, agar adikmu tidak terganggu tidur siangnya.”

Ibunya Thomas Alpha Edison : “Mentang-mentang kamu yang menciptakan lampu pijar, cepat matikan lampu itu dan segera tidur, jangan sampai besok terlambat bangun lagi.”

Ibunya Soekarno : “Ampun deh Kusno (nama kecil Bung Karno), sudah ibu kasih tahu beberapa kali, kamu jangan latihan pidato dengan berdiri di atas meja makan.”

Ibunya Soeharto : “Le, hari sudah senja. Ayo segera turun dari pohon beringin itu, awas kalau jatuh nanti tulang kakimu bisa patah.”

Ibunya Soedirman : “Jangan lupa selalu memakai jaketmu, udara dingin bisa membuat asma dan batukmu kumat.”

Ibunya Spiderman : “Peter, ayahmu dan aku sudah sepakat untuk memindahkan tali jemuran ke tempat yang lebih tinggi, supaya kamu tidak bisa main gelantungan di tali jemuran itu!”

Ibunya Olga : “Astaga, Olga… kamu ini laki-laki nak, tidak siang tidak malam… main bonekaaa… saja pekerjaanmu, ini lagi… pakai rok kakakmu dan main-main lipstick ibu… !”

Siapa yang mematuhi nasihat ibunya, dan siapa yang membangkang?