Hari Senin, tanggal 22 Februari 2016 kemarin bertempat di Istana Negara, Presiden Jokowi meluncurkan Program Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) di Kawasan Industri tertentu serta peningkatan layanan izin investasi untuk bidang infrastruktur. Program KLIK yang dapat diperoleh di 14 kawasan industri di Indonesia ini merupakan reformasi ketiga yang telah dilakukan sejak 15 bulan pemerintah Presiden Jokowi untuk menarik investasi ke Indonesia. Dua reformasi pendahulunya yakni Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Pusat yang diluncurkan Presiden Jokowi pada 26 Januari 2015, serta izin investasi tiga jam yang diluncurkan oleh Wakil Presiden pada tanggal 11 Januari 2016 yang lalu.
Kawasan Industri tempat saya bekerja dan berkarya selama ini menjadi salah satu yang ditetapkan dalam Program KLIK tersebut.
Apa yang dimaksud dengan kemudahan di sini? Bagi investor yang investasinya berada di kawasan industri yang ditetapkan pemerintah dalam program KLIK ini, dapat langsung melakukan konstruksi pembangunan pabriknya. Perusahaan tersebut dapat secara paralel mengurus Izin Mendirikan Bangunan (IMB), izin lingkungan serta izin pelaksanaan lainnya, yang harus sudah selesai sebelum melakukan produksi komersial.
Pengalaman saya dalam mengurus IMB kadang memakan waktu berbulan-bulan lamanya. Meskipun sudah dilakukan di PTSP, ternyata masih banyak pintu dan jendela yang dibuka juga dan harus mengecek dari meja ke meja, untuk menelusuri berkas permohonan ada di mana.
Ada beberapa hal menarik yang disampaikan Pak Jokowi dalam pidatonya, misalnya ia ingin kemudahan investasi di Indonesia meningkat ke angka 40 dari sebelumnya di peringkat 109 dari 189 negara. Selain itu, Presiden juga menyoroti adanya ribuan peraturan daerah yang menghambat pembangunan. Pak Jokowi meminta Kemendagri tidak terlalu lama melakukan kajian untuk menghapus regulasi itu.
Iya, saya mendengarkan langsung pidato Pak Jokowi di atas wong saya diundang dalam acara peluncuran KLIK tersebut. Suasana di Istana Negara ini terasa hangat, sebab setelah acara resmi selesai Pak Jokowi mendatangi kami untuk bersalaman dan terjadi dialog singkat sekaligus mendengarkan sedikit masukan dari kami untuk mensukseskan program pemerintah di bidang investasi. Mimpi saya bertemu Pak Jokowi dan bersalaman dengannya di Istana Negara kemarin terwujud, hanya sayangnya tak ada dokumentasi mengenai peristiwa ini sebab protokol Istana melarang kami membawa ponsel dan kamera ke dalam ruangan Istana. Aksi foto bersalaman dengan Presiden seperti ini dan ini, tidak bisa dilakukan lagi.