Ada sekitar 200 pekerja PLTN Fukushima Jepang berupaya me-restart sistem pendingin reaktor. Mereka membagi diri menjadi empat shift (Fukushima Fifty), yang bekerja bergantian dengan mempertaruhkan nyawa mereka karena berada di level radiasi yang bisa membunuh dalam seketika, atau paling tidak menyebabkan penyakit mengerikan di tahun-tahun mendatang. Para ahli mengatakan, baju pelindung yang dipakai para pekerja itu hanya bisa mencegah sedikit kontaminasi.
Dengarkan kata-kata dari anak-anak para pahlawan nuklir Fukushima itu:
“Saat ini ayahku masih bekerja di pembangkit. Ia mengatakan, menerima nasibnya, seperti menerima vonis mati”
“Aku dengar dia merelakan diri meski 1,5 tahun lagi akan memasuki masa pensiun. Mendengar itu, aku menangis. Di rumah, ayah tidak seperti sosok lelaki yang bisa menangani pekerjaan besar dan penting. Tapi hari ini aku sangat-sangat bangga. Aku berdoa ia bisa kembali dengan selamat.”
“Orang-orang di reaktor sedang berjuang mengorbankan hidup mereka untuk melindungi kita semua. Ayah, aku mohon, kembalilah dengan selamat.”