Kalimat populer

Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar sebuah kalimat yang rasa-rasanya menjadi kalimat baku untuk diucapkan seseorang pada situasi tertentu. Jika Anda punya waktu coba telaah kalimat-kalimat tersebut, (mungkin) Anda akan menemukan kejanggalan dan ke-wagu-an. Tapi karena sudah terlanjur populer dan banyak orang yang senang memakainya, ya biarin aja kali ya. 

Misalnya, pada pembukaan suatu pidato atawa kata sambutan, sang pembicara akan mengatakan: assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh, selamat pagi/siang/malam, salam sejahtera bagi kita semua. Boros ya? Lalu, untuk membuka kalimat pidato akan banyak kita temui kalimat: Marilah kita panjatkan puji dan syukur (Gus Dur pernah membuat humor tentang hal ini – mBak Puji dan Mas Syukur nggak bisa memanjat sendiri, makanya kita membantu memanjatkan mereka he..he..). Kalimat pembuka berikutnya: Seperti kita ketahui bersama, bahwa …

Kalimat ini sering diucapkan oleh seorang dokter (terutama di sinetron) kepada keluarga pasien – biasanya diucapkan di pintu kamar operasi: mohon maaf, kami sudah berusaha namun Tuhan berkehendak lain. Sang dokter pasang muka prihatin, lalu kalimat itu dilanjutkan: sabar ya pak/bu? Kemudian dalam momen ulang tahun seseorang, jika yang berulang tahun masih usia kanak-kanak: semoga menjadi anak yang berbakti kepada orang tua, berguna bagi nusa, bangsa, negara dan agama. Kalau yang ulang tahun masih jomblo, ada kalimat tambahan: semoga enteng jodoh.

Masih perkara ucapan kepada orang lain. Kalimat paling populer untuk pengantin baru: selamat menempuh hidup baru (kayak menempuh perjalanan panjang ya) atawa selamat mengarungi bahtera rumah tangga (lah… bahtera kok diarungi), di mana kedua kalimat akan tersambung dengan kalimat: semoga menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, wal rahmah. Mantab! Kalimat populer untuk mengucapkan duka cita: turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya … atawa ikut berbela sungkawa atas wafatnya … lalu ditambahkan kalimat: semoga arwah marhum/marhumah diterima di sisiNya.

Ucapan kalimat populer yang lumayan kreatif dilakukan oleh pembawa berita/acara di stasiun tipi saat jeda iklan. Kalau dulu monoton kita dengar mereka mengatakan: kami akan kembali setelah iklan/pariwara berikut ini. Tapi dalam perkembangannya, terjadi banyak modifikasi kalimat yang intinya sama, seperti: jangan ke mana-mana, kami akan kembali atawa tetaplah bersama kami atawa kita rehat sejenak sambil menunggu iklan yang lewat atawa jangan pindah saluran kami segera kembali, dan sebagainya. 

Bagi yang sedang merayu pacarnya akan mengatakan: aku mencintaimu apa adanya atawa nasihat kepada orang yang  pilih-pilih pasangan hidupnya: mencintai seseorang itu yang penting pribadinya, dan masih banyak lagi. Ucapan yang sering muncul dalam acara radio Anda Meminta Kami Memutar: untuk kakak penyiarnya yang cantik/ganteng selamat bertugas aja…

Para koruptor juga punya kalimat populer bin favorit loh: Biarkan proses hukum berjalan atawa kita hormati proses hukum!

Anda punya koleksi kalimat populer?