JT 0645: delay sedilé-dilénya

Cerita tentang penerbangan delay pesawat berkode JT sudah sering kita dengar dan baca di media online, bahkan manajemen perusahaan penerbangan tersebut pernah dipanggil oleh parlemen untuk menjelaskan sebab-musabab kenapa jadual penerbangannya sering delay.

Kisah delay yang kebangetan saya alami kemarin, dan saya ingin membagikan pengalaman itu kepada sidang pembaca Pedeblogan yang berbudi.

Syahdan, perjalanan Mataram – Jogja dijadualkan jam 08.45 WITA. Untuk menuju Jogja, kudu transit di Surabaya untuk ganti pesawat dengan jadual terbang jam 13.15 WIB. Mataram – Surabaya direncanakan menggunakan pesawat bernomor JT 0645. Saat check in jam 07.00 WITA saya diinformasikan oleh petugas, bahwa pesawat akan diterbangkan jam 14.00 WIB, sementara dari Surabaya nanti dijadualkan terbang jam 19.00 WIB.  

Loh, semalam Bapak nggak ditelpon petugas kami ya?” tanya petugas check in.

Nggak!” jawab saya dongkol.

Untuk menunggu jam 14.00 WITA saya keluar dari Bandara Selaparang Mataram menuju obyek wisata yang belum sempat dikunjungi: Narmada – Sumber Air Awet Muda. Jam 13.30 WITA saya kembali ke Bandara Selaparang dan menyaksikan monitor jadual penerbangan. Alangkah sedihnya, JT 0645 kembali diundur menjadi jam 15.30 WITA. Saya membunuh waktu dengan membaca buku.

Menjelang jam 15.30 WITA saya dikagetkan dengan sebuah pengumuman, kalau JT 0645 kembali delay menjadi jam 18.00. Para penumpang berteriak: huuuuuuuuuuuu!!! Teriakan penumpang kembali bergaung ketika ada pengumunan susulan, pesawat JT 0645 terlambat datang, diperkirakan mendarat jam 20.05 WITA. Tunggu punya tunggu, jam 20.05 WITA sudah terlewati 15 menit, tetapi penumpang tidak segera dinaikkan ke pesawat. Di landasan terlihat sebuah pesawat JT yang tidak ada tanda-tanda untuk diberangkatkan. Aneh, di saat seperti itu tak ada satu petugas pun yang jaga di pintu boarding. Penumpang mulai marah.

Hampir jam 21.00 WITA, dilakukan boarding. Para penumpang lega, tetapi saya tidak karena masih kepikiran bagaimana nanti pesawat yang Surabaya – Jogja?

Sekitar jam 21.00 WIB sampai di Surabaya. Saat lapor ke petugas transit di Bandara Juanda Surabaya, diketahui ada sekitar 15 penumpang yang harus melanjutkan perjalanan ke Jogja.

“Bapak, ibu, mohon maaf. Pesawat kami yang ke Jogja terakhir berangkat jam 19.05 WIB tadi. Bapak dan ibu akan kami inapkan di hotel. Makan malam dan sarapan besok menjadi tanggungan kami. Mari, kami antar ke hotel,” kata petugas JT beramah-ramah, “besok bapak dan ibu berangkat dengan penerbangan pertama.”

Sampai di hotel saya langsung tidur. Esoknya, jam 06.00 WIB sudah disuruh siap-siap berangkat ke Bandara Juanda. Tanpa mandi dan sarapan terburu-buru, saya segara masuk mobil jemputan untuk diantar ke Bandara Juanda. Jam 07.00 WIB pesawat terbang menuju Jogja.

Ya, inilah resiko menggunakan penerbangan murah. JT = Jadual Terlambat.