Hutang rindu dibayar rindu #1

Raja Paranggelung kehilangan salah satu panglima perang terbaiknya, hilang bukan karena tewas dalam peperangan namun terjadi pembelotan. Nama ksatria itu Sutakasi. Ia salah satu dari sembilan panglima perang yang dimiliki Raja Paranggelung. Sutakasi pergi ke hutan bersama sepasukan prajurit yang loyal kepadanya dengan tujuan utama menyusun kekuatan untuk merebut tahta Paranggelung.

Raja Paranggelung mempunyai calon permaisuri yang cantik jelita, bernama Anggraini. Ia menjadi target penculikan pasukan Sutakasi. Pada suatu hari ketika Anggraini mengadakan lawatan ke desa kelahirannya, ia diculik anak buah Sutakasi dan dibawa ke tengah hutan.

Dalam perjalanan menuju hutan, anak buah Sutakasi dihadang oleh seorang pemburu, Palgunadi1 namanya. Palgunadi ini sangat mahir bermain anak panah. Dengan mudah ia bisa mengalahkan anak buah Sutakasi dan menyelamatkan Anggraini.

Sepanjang perjalanan menuju istana, Anggraini terkenang akan kebaikan Palgunadi. Diam-diam ia mencintai Palgunadi. Jika cinta Anggraini itu sebuah rahasia, maka rindu di hatinya yang membocorkannya. Nun, Palgunadi pun jatuh cinta pada pandangan pertama.

Paska penculikan calon istrinya, Raja Paranggelung mengeluarkan titah agar penjagaan di wilayah kerajaan semakin diperketat. Namun hal tersebut malah membikin pasukan Sutakasi beringas dan pada suatu kesempatan ia berhasil menculik Anggraini dan menahannya di tengah hutan. Ia mengirimkan pesan kepada Raja Paranggelung, memberikan tahta kerajaan atau calon istrinya itu dibunuh.

Syahdan, berita penculikan calon permaisuri Paranggelung terdengar oleh Palgunadi. Maka ia pun bergegas menuju hutan untuk menyelamatkan Anggraini. Dengan keahliannya dalam memanah, ia berhasil membawa pergi Anggraini. Dalam pelarian keluar hutan, benih-benih cinta mereka mulai tumbuh. Ketika sudah sampai di pinggir hutan, Anggraini mendekati Palgunadi. Ia ingin memeluk dan mencium Palgunadi sebagai rasa terima kasih telah diselamatkan nyawanya.

Adegan tersebut tidak sampai terjadi, sebab Raja Paranggelung dan pasukannya tiba di tempat tersebut. Palgunadi diajak serta ke istana, dan ketika sampai di istana Palgunadi diberi kehormatan sebagai salah satu panglima terbaik Paranggelung menggantikan Sutakasi.

Raja Paranggelung pun akan segera menikahi Anggraini, namun hati kecilnya mulai bimbang, sebab ia merasa ada cinta di antara Palgunadi dan Anggraeni. Dan Raja Paranggelung ingin membuktikan perasaan yang mengganggunya itu.

Betul saja, rindu telah membocorkan cinta.

Di tempat kediaman Anggraini, datang Palgunadi ingin berpamitan kepada kepada Anggraini.

“Aku ingin berguru memanah kepada Guru Drona di Hastinapura.”2

“Bukankah ilmu memanahmu sudah tinggi? Apakah kamu hanya ingin menghindar dariku?”

“Sebentar lagi kamu akan dipersunting raja menjadi permaisuri, dan sebagai parjurit aku kudu tunduk kepada raja.”

“Tidak bisakah kita perjuangkan cinta kita?”

“Kita ikuti alur cerita takdir kita saja.”

“Kalau begitu, aku ingin membayar hutang kepadamu, Palgunadi.”

“Hutang yang mana?”

“Hutang ciuman yang belum sempat aku bayarkan ketika kamu menolongku dari penculikan Sutakasi.”

Entah siapa yang memulai, terjadilah ciuman perpisahan mesra yang mampu membakar rindu mereka. Dan adegan tersebut disaksikan oleh Raja Paranggelung ketika ia membuka pintu rumah Anggraini.

Catatan kaki:
1Nama lain Palgunadi adalah Bambang Ekalaya
2Versi yang lain tentang Palgunadi yang belajar memanah ke Mahaguru Drona dapat dibaca di Ketekunan Ekalaya