Istilah gratis nenurut Tesaurus Bahasa Indonesia-nya Eko Endarmoko, berarti cuma-cuma, percuma, prodeo, bebas. Tapi dalam definisi yang dipahami sehari-hari gratis berarti tidak bayar. Semua orang senang mendapatkan sesuatu yang gratis, baik yang kaya maupun orang tidak berpunya. Bahkan untuk mendapatkan gratisan orang rela antri berdesak-desakan di bawah hujan atau terik matahari.
Esensi gratis sebenarnya bersifat semu, tidak benar-benar gratis.
- Memburu pengobatan gratis dan manjur sampai ke Jombang. Tetapi upaya menuju Jombang tidak gratis, bisa jadi memerlukan biaya yang tinggi.
- Berangkat atau pulang kantor, Anda dapat tebengan mobil atau motor teman. Kalau nasib lagi mujur, dijemput/diantar sampai depan pintu rumah. Tapi ya apa tega, kalau setiap hari Anda nebeng mobil/motor teman tetapi tidak berkontribusi membeli BBM atau ongkos tol.
- Ada teman yang ulang tahun, Anda diundang makan-makan. Kalau pengin asli gratisnya, Anda jangan keluar ongkos untuk membelikan kado untuknya atau kalau pas gantian Anda yang ulang tahun nanti jangan undang teman Anda makan-makan. Tentu saja Anda tidak mau dicap sebagai orang yang bakhil bin kikir, kan?
- Pernah ada salah satu Bank memberikan gratis premium 2 liter bagi nasabahnya. Tahukah Anda, berapa ratus meter antrian di SPBU? Puanjaaang banget…. bahkan terlihat mobil mewah ikut dalam antrian 2 liter premium tadi. Demi 2 liter rela antri berjam-jam. Benarkah asli gratisnya?
- Di supermarket atau dept. store menawarkan program beli 2 gratis 1. Pembeli berebutan barang yang ditawarkan, bahkan saling sikut dan tarik-menarik barang yang dipilihnya. Kalau Anda mau mendapatkan 2 barang gratisan, ya harus membeli 4 barang. Gratis kok pakai syarat ya?
- Jangan senang dulu mendapatkan sms gratisan dari operator seluler langganan Anda. Syarat dan ketentuan berlaku.
- Betul, masuk sekolah tidak perlu bayar alias gratis, tetapi buku harus beli, ulangan harus bayar biaya foto kopi, seragam juga harus beli, dan banyak lagi ongkos yang harus dikeluarkan. Kesehatan gratis? Jangan senang dulu. Biaya dokter di RS atau Puskesmas bisa jadi digratiskan. Tetapi harus rela berjuang untuk mendapatkan selembar keterangan miskin dari Kepala Desa, dan ini tentu saja harus keluar ongkos, paling tidak untuk ke sana ke mari dan uang rokok untuk tukang tik/stempel kelurahan. Belum nanti menebus obat di apotik. Haaree genee… cari gratisan??? Jadi, jangan mudah percaya kalau ada Caleg/Cabup/Cagub yang berkampanye akan memberikan pendidikan dan kesehatan gratis!
Anda punya informasi ada makan siang gratisan? Ajaklah saya untuk memburu gratisan itu!!