Golden Week

Tengoklah kalender, ada banyak libur di akhir Mei 2014. Nekjika dihitung dari tanggal 24 Mei s/d 1 Juni, maka polanya: libur-libur-masuk-libur-masuk-libur-masuk-libur-libur. Beberapa pabrik meliburkan diri di minggu ini, sehingga kawasan industri yang biasanya padat dan macet oleh kendaraan karyawan, pagi ini sepi sekali.

Bagi pegawai swasta, minggu ini disebut sebagai Golden Week, sebab pada tanggal-tanggal hitam di sela tanggal merah mengambil cuti. Sangat sempurna liburannya, sebab bertepatan dengan tanggal-tanggal gajian! Rasanya, peristiwa Golden Week seperti tahun ini jarang sekali terjadinya.

Apakah Anda termasuk yang menikmati Golden Week?

***

Mumpung punya waktu sela, saya mengajak para staf untuk makan siang bersama. Jika dihitung dengan cermat, kami tadi sempat ‘mencuri’ waktu kerja sekira satu seperempat jam.

Memang sejak pagi tadi, telepon yang masuk dari relasi relatif sepi. Tamu-tamu yang datang tak begitu banyak. Maka, pas jam makan siang rame-rame mengisi perut sekenyang-kenyangnya.

Rasanya, hingga akhir minggu nanti ‘bisnis tak seramai biasanya’, meskipun Rabu dan Jumat tetap ada jadwal meeting sebab sudah diset sejak lama.

Biasanya saya memanfaatkan waktu sela seperti ini untuk membereskan master file yang terbengkalai atau memilah mana kertas bekas dan mana kertas kerja, sebab pekerjaan sederhana seperti ini kadang menyita banyak waktu.

***

Kembali saya menatap kalender yang terpasang di dinding depan meja kerja saya. Golden Week yang terjadi saat ini adalah karunia Tuhan, maka saya tak akan menyia-nyiakan. Saya bereka-wicara.

Libur Selasa dan Kamis sudah saya rencanakan untuk beberes dan bersih-bersih rumah, termasuk mencuci sepatu olah raga yang telah lama tak pernah tersentuh oleh air bersih.