Etika traktir-menraktir

Menurut saya urusan traktir-menraktir – terutama bagi yang ditraktir, perlu memerhatikan etika. Kebiasaan traktir-menraktir mesti dilestarikan karena merupakan kebiasaan baik: saling memberi dan berbagi. Urusan traktir-menraktir yang akan saya bicarakan di sini adalah perkara makan.

Dan biasanya akan disebut sebagai acara makan-makan. Siapa sih yang nggak suka diajak makan-makan?

Jika kita diajak makan oleh teman kita, tentunya ia sudah menyiapkan bajet untuk acara makan-makan tersebut. Tetapi, kita tak tahu persis berapa besar ia membajetkan untuk makan-makan itu. Syukur jika ia sudah mempersiapkan semua menu dan kita tinggal memakannya. Tetapi pada situasi kita ditawari untuk memilih menu sendiri, di sinilah perlu pertimbangan etika yang lebih dalam, terutama mempertimbangkan kira-kira makanan seharga berapa yang akan kita pilih. Rumus amannya sepert ini:

X < Y

X = harga menu pilihan kita
Y = harga menu pilihan teman kita

Sederhananya, meskipun kita pengin sekali minum jus mangga ya jangan pesan minuman tersebut jika teman kita hanya minum teh tawar. Kalau teman kita mengikhlaskan bagaimana? Ya, tetap sabarlah… untuk tidak tergoda jus mangga tadi.

Hari ini, Anda menraktir siapa?