Enaknya Punya Saudara yang Jadi TKI/TKW

Salah satu pemandangan di depan maktab tempat saya suka duduk, di sana tergelar karpet yang cukup luas. Karpet itu dipergunakan bagi jamaah menerima tamu. Lalu siapa tamu itu? Mereka adalah orang yang telah lama mukim di Mekkah jadi TKI/TKW. Jadi mereka ini mengunjungi saudaranya yang sedang melaksanakan ibadah haji.

Mereka berkunjung naik mobil sedan mahal (entah punya sendiri atau majikannya ya), membawa oleh-oleh yang banyak. Kadang sambil menunggu saudaranya turun dari lantai 7 menemui mereka, saya ajak berbincang. Tujuan saya ingin mengetahui lebih banyak lagi mengenai adat istiadat dan karakter orang arab, Mekkah khususnya. Informasi ini sangat bermanfaat jika suatu saat saya pergunakan untuk berkomunikasi dengan sopir taxi/angkot atau dengan para pedagang saat saya berbelanja.

Teman saya bertanya kepada saya, apakah saya mempunyai saudara yang bekerja sebagai TKI/TKW di sini? Saya jawab tidak punya. Saya balik bertanya, dan dijawab olehnya kemarin dia dikunjungi saudaranya itu.

“Enak dong kang dapat oleh-oleh banyak, bagi-bagi ya?” canda saya.

“Enak apanya mas, wong saya malah ketitipan barang untuk disampaikan ke saudara-saudara di kampung sana. Itu kan mengurangi jatah bagasi saya kan?”, jawabnya.

Koper kami dijatah oleh pihak penerbangan hanya boleh membawa barang maksimal 32 kg!