Dilarang Kencing di Sini Kecuali Anjing

Rumah Pak RT berada di ujung jalan, di sekitar tempat itu merupakan pangkalan ojek di malam hari dan berganti menjadi pangkalan becak kalau hari mulai terang. Satu hal yang membuat Pak RT suka uring-uringan, dari pangkalan itu sering berbau pesing. Jika angin sedang melaju menuju teras rumah akan mengganggu kenyamanan santai Pak RT ketika membaca koran atau menikmati kopi.

Upaya yang telah dilakukan Pak RT menegur para tukang becak dan tukang ojek, agar jangan kencing di sekitar tempat mangkal. Teguran Pak RT, manjur cuma beberapa saat saja. Pak RT pun memasang papan bertuliskan : Dilarang kencing di sini, dengan warna merah. Ternyata orang-orang masih juga kencing di situ. Tulisan di papan diganti : Dilarang kencing di sini kecuali anjing.

Sore hari ketika membersihkan selokan, Pak RT masih melihat tukang becak yang berdiri menghadap tembok menyelesaikan hajat kencingnya. Pak RT pun langsung menegur tukang becak tersebut, apakah tidak bisa membaca tulisan di papan. Eh, dijawab oleh temannya yang sedang tiduran di becaknya, “Anjingnya buta huruf pak, nggak bisa baca tulisan itu”.

Rupanya Pak RT tidak kehilangan akal. Malam jumat, ketika pangkalan ojek sepi, diam-diam Pak RT menaruh sepiring sesajen berupa kembang mawar merah putih, rokok gudang garam kretek sebatang, kue sepotong dan membakar dupa 2 tangkai.

Berhasil!! Besok pagi dan seterusnya para tukang becak dan tukang ojek menjadi takut kencing di sana. Bisa jadi mereka cari aman, daripada “barangnya” bengkok gara-gara kencing di tempat “keramat” tersebut.