Vaksinasi Covid-19 pertama dijadwalkan pada Rabu, 17 Maret 2021.
Setelah mengisi format skrining saya duduk di kursi antrian pengecekan administrasi. Tiba giliran saya. Relawan mengecek data saya di laptopnya, dan ia meminta saya menuliskan nomer ponsel.
Kemudian saya menuju proses berikutnya, cek suhu. Masuk kategori normal. Berikutnya cek tekanan darah. Dan saya sudah menduga akan bermasalah. Pengalaman selama ini, alat yang mengecek tekanan darah saya akan menunjukkan angka yang tinggi. Apakah saya mempunyai bakat hipertensi?
Pada suatu waktu, saya periksa di sebuah RS yang tak jauh dari Bundaran UGM. Tekanan darah saya tinggi juga. Pernah saya ceritakan di sini.
Lokasi ruang dokter internis ternyata di gedung baru, di lantai 4. Karena ojek saya turun di lobi gedung lama, lumayan jauh untuk berjalan menuju ke sana. Mau naik lift, antrinya panjang nian. Terpaksa lewat tangga, lumayan bikin ngos-ngosan. Ketika suster melakukan pengukuran tensi, dan saya lihat hasilnya kaget juga: 152/90.
“Bapak istirahat dulu, nanti 15 menit ditensi lagi”.
Dan benar, hasilnya turun ke angka 138/85. “Nanti juga turun lagi pak, asal Bapak tidak punya riwayat darah tinggi”.
Kelak, di beberapa kesempatan diperiksa dokter tensi saya selalu tinggi dan diulang-ulang akhirnya mendapatkan angka yang wajar sesuai tensi orang seumuran saya.
Ketika saya sampai di meja pemeriksaan tensi saya mulai deg-degan. Jangan-jangan hasil tensinya tinggi, dan benar saja. Pemeriksaan terakhir (setelah 3x diulang) di angka 150/90. Oleh petugasnya saya diarahkan ke meja sebelah, tempat konsultasi dengan dokter. Kalau Bapak tidak punya riwayat darah tinggi, boleh divaksin.
Alhamdulillah, saya pun divaksin.
Vaksinasi Covid-19 kedua dijadwalkan pada Rabu, 31 Maret 2021.
Seminggu sebelum jadwal vaksin saya mendapatkan SMS kalau jadwal vaksin kedua saya diundur menjadi tanggal 14 April 2021. Lah, tanggal 30 Maret 2021 saya mendapatkan SMS susulan, kalau jadwal vaksin kedua saya tetap di tanggal 31 Maret 2021.
Prosesnya sama, bahkan tensi yang tinggi terulang kembali. Namun kali ini tidak perlu konsultasi dokter, langsung bisa divaksin.
Alhamdulilah, hingga saat ini saya tidak merasakan efek apapun dari vaksinasi tersebut.