Hoegeng: Sosok Polisi Jujur

Judul buku : Hoegeng • Penulis : Aris Santosa, dkk • Penerbit : Bentang, April 2009 • Tebal : xvii + 338

Salah satu nasihat Bapak yang masih saya ingat sampai sekarang adalah melarang saya untuk menjadi seorang jaksa, pegawai bea cukai dan polisi. Tiga profesi ini kalau saya nekat melakoninya, Bapak bersikukuh tidak akan memberikan restunya. Saya sangat patuh dengan nasihat tersebut.

Kira-kira sebulan lalu, saya menyaksikan iklan di Metro TV bahwa tayangan Kick Andy tanggal 27 Maret 2009 akan menampilkan tema Tribute to Hoegeng. Hoegeng adalah sosok polisi yang disegani kawan dan lawan, tetapi dicintai banyak orang karena kelembutan dan sikap jujurnya. Dan saya teringat kembali nasihat Bapak, seperti yang saya sebutkan di atas. read more

Tragedi Cinta Budak Homoseks

Judul: Gemblak, Tragedi Cinta Budak Homoseks • Penulis: Enang Rokajat Asura • Penerbit: Edelweiss, 2008 • Tebal: 262 hal

Novel yang beberapa bagiannya ini pernah dipublikasikan dalam cerita bersambung Tabloid Nova ini, memberikan gambaran yang cukup detil mengenai kehidupan seorang warok. Gemblak adalah anak lelaki peliharaan seorang warok untuk mempertahankan kesaktiannya. Tugas utama gemblak adalah melayani kebutuhan seks seorang warok.

Gemblak, jimat dan reyog, tiga hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan warok. Penggemblakan merupakan praktek homoseksual yang diterima begitu saja, bahkan diakui oleh sebuah masyarakat di daerah Jawa Timur sebagai bagian tradisi mereka. Tradisi “cabul” semacam ini sepertinya dilegitimasi oleh masyarakat sebagai suatu tradisi yang harus dilestarikan. Contoh lain, misalnya tradisi bukak kelambu bagi seorang ronggeng, yaitu tradisi “memerawani” seorang ronggeng yang masih gadis yang dilakukan dengan cara dilelang, siapa yang berani bayar mahal dialah yang berhak mendapatkan keperawanan si ronggeng (kisah ini diangkat menjadi sebuah novel Ronggeng Dukuh Paruk – Ahmad Tohari). Atau tradisi melakukan “persetubuhan” dengan orang lain di wilayah Gunung Kemukus Sragen untuk mendapatkan berkah dan kekayaan, yang sebenarnya hal itu merupakan bentuk prostitusi terselubung. read more

Senja Jatuh di Pajajaran

Judul: Senja Jatuh di Pajajaran • Penulis: Aan Merdeka Permana • Penerbit: Tiga Serangkai, 2009 • Tebal: 746 halaman

Sub judul Kemelut di Istana Sri Bima merupakan buku 1 dari 3 buku yang direncanakan. Novel ini mengambil latar belakang kerajaan Pajajaran di ambang keruntuhannya, yang saat itu dipimpin oleh Prabu Ratu Sakti (1543 -1551 Masehi). Masuknya pengaruh Islam, menyebabkan terpecahnya wilayah Pajajaran, Kerajaan Cirebon di wilayah timur dan Kerajaan Banten di wilayah barat. Di dalam novel ini Aan Merdeka Permana (AMP) menyebutkan beberapa tarikh, sepintas memang ada kejanggalan tapi ini harus diteliti tersendiri oleh sejarahwan, misalnya menyebutkan peristiwa Perang Bubat 200 tahun sebelumnya, adanya meriam di wilayah jawa sekitar tahun 1500-an dan sebagainya.

Kisah dalam novel ini dimulai dari perjalanan seorang pendekar yang bernama Ginggi, yang selama sepuluh tahun digembleng oleh gurunya Ki Darma Tunggara, menuju ibukota Pakuan Pajajaran. Pesan utama Ki Darma adalah agar Ginggi ikut membela dan menyelamatkan Pajajaran dari kehancuran. read more