Sutasoma

Judul: Kakawin Sutasoma • Penulis: Mpu Tantular • Penerjemah: Dwi Woro Retno Mastuti dan Hasto Bramantyo • Penerbit: Komunitas Bambu, Agustus 2009 • Tebal : xxiii + 539

Kakawin Sutasoma ini ditulis oleh Mpu Tantular. Syair ini digubah pada zaman Raja Hayam Wuruk – saat itu Majapahit berada dalam puncak kejayaannya di paruh abad ke-14. Selain Sutasoma, karya sastra Jawa Kuno yang dianggap sebagai karya sastra besar dan melampaui zamannya adalah kakawin Ramayana, Mahabharata, Arjunawiwaha, Hariwangsa, Bharatayudha, Gatotkacasraya, Smaradahana, Sumanasantaka, Arjunawijaya, Siwaratrikalpa, Parthayajna dan Kunjarakarna. read more

Hidup Hanya Sekadar untuk Tertawa

Judul : Urip Mung Mampir Ngguyu – Telaah Sosiologis Folklor Jogya • Penulis : DR. Sidik Jatmika, MSi • Penerbit : Kanisius Yogyakarta, 2009 • Tebal : 231 halaman

Ketika membaca buku ini dari halaman awal sampai akhir, saya jamin Anda akan tertawa, atau paling tidak tersenyum tiada henti. Kenapa begitu? Judul Urip Mung Mampir Ngguyu (hidup hanya sekedar singgah untuk tertawa) ini sebenarnya plesetan dari ungkapan Jawa Urip Mung Mampir Ngombe (hidup hanya sekedar singgah untuk minum), di mana di dalamnya kita akan disuguhi berbagai macam kelucuan yang terjadi di masyarakat Yogyakarta. read more

Elegi Cinta Maria

Judul buku : Elegi Cinta Maria * Pengarang : Waheeda El-Humayra * Penerbit : Mizania, 2009 * Tebal  : 572 halaman + lampiran

Elegi Cinta Maria – Novel tentang cinta Nabi Muhammad SAW dengan istri asal Mesir, merupakan karya sastra Waheeda El-Humayra setelah karya sastra pertamanya terdahulu yang berjudul The Sacred Romance of King Sulaiman & Queen Sheba. Waheeda, yang mempunyai nama asli E.P. Irjayanti ini sungguh cerdas meramu sebuah cerita yang menyentuh hati dan sarat pengetahuan terutama tentang Maria Qibthiyah, salah satu istri Nabi SAW. Sosok Maria ini paling terlupakan dari memori umat muslim. Padahal dari buah cinta Nabi SAW dengan Maria, lahirlah seorang putra bernama Ibrahim, putra Nabi SAW satu-satunya yang lahir selepas Nabi SAW diangkat sebagai utusan Allah.

Dalam pengantarnya, Waheeda memberikan konfirmasi kepada pembaca bahwa sebagian tokoh yang ada di novel ini benar-benar hidup di masa Rasulullah SAW, seperti Maria, Shirine, Ma’bur, Syam’un, Muqauqis, Hathib Ibnu Abi Baltiah, Abdullah Ibnu Salam, Amr Ibnu Al-Jamuh, Muadh, Muawwadh, Khallad, Hindun dan Salma. read more