Raja Paranggelung tertegun. Palgunadi dan Anggraini masih menuntaskan pelukan hangat mereka. Kegiatan pelunasan rasa rindu tersebut seketika buyar begitu terdengar deheman Raja Paranggelung.
Kemudian pintu dibanting dengan sangat keras oleh penguasa Paranggelung itu. Tanpa bicara ia tinggalkan kediaman Anggraini.
Dalam hitungan menit, beberapa prajurit menangkap Palgunadi dan memasukkannya dalam sel. Sementara itu, Anggraini digiring ke hadapan raja.
“Kamu mencintai Palgunadi, Anggraini?” tanya Raja Paranggelung.
Anggraini menundukkan kepala. Matanya menghitung ubin yang ia injak. Sikap yang demikian itu sudah cukup bagi Raja Paranggelung untuk memutuskan nasib Anggraini. Kemudian ia bergegas menuju sel tempat Palgunadi dipenjara. Ia mesti menemuinya di sana, sebab jika Palgunadi dibawa keluar sel ia kuatir Palgunadi akan melarikan diri. read more