Menjelang waktu dhuha. Tidak lama kemudian, dokter keluar dari ruang IGD, aku segera berdiri dan menghampirinya.
“Tuan Ikram, istri Anda harus segera dioperasi, kanker itu sudah menjalar ke mana-mana. Ini untuk kebaikan istri Anda, tentunya.”
“Lakukan yang terbaik, dokter,” aku menjawab dengan pasrah.
“Kami segera menyiapkan ruangan operasi dan silakan Anda tanda tangani surat persetujuan operasi di sini”, aku mengikuti langkah-langkah dokter menuju ruang administrasi.
Dalam hitungan detik, aku menandatangani persetujuan operasi yang akan menjadi tangan takdir Tuhan akan apa yang akan terjadi pada istriku. read more