Sudah sebulanan ini ia tinggal bersama kami. Tidak seperti para kakaknya yang kami adopsi, ia merupakan anak yang kehilangan ibunya lalu berkelana di jalanan. Daripada kehujanan dan kepanasan, ia kami pungut ketika sedang menangis di depan sebuah toko beras.
Meskipun ia kucing kampung – belakangan setelah kami bawa ke veterinarian dan diidentifikasi ternyata ia hasil kawin silang kucing kampung dan ras – mudah diterima oleh Gre, Titi dan Mike, tanpa ‘pertarungan’ terlebih dahulu.
Seperti para kakaknya, ia juga punya nama. Abel, nama panggilannya. Nama panjang belum ada kesepakatan, apakah Marble Musafir (ia dalam keadaan bepergian, entah dari/menuju ibunya) atau Marble Safarudin (berdasarkan waktu ditemukan, yakni di bulan Safar). read more