Berapa Harga Dirimu?

Akhir-akhir ini, banyak orang yang melapor kepada pihak berwajib mengenai pencemaran nama baiknya. Tidak tanggung-tanggung, mereka menggandeng beberapa pengacara terkenal. Tuntutan yang diajukan pun tidak kalah spektakuler; orang yang didakwa mencemarkan nama baik tersebut diminta untuk membayar ganti rugi sebesar 1.000.000.000.000 (Satu Triliyun)!

Terus, apa dasar perhitungan ganti rugi satu Triliun tadi ya? Nama baik tidak terlepas dari harga diri. Orang tua memberi nama kepada anaknya pasti dengan nama yang baik, penuh doa dan pengharapan. Bahkan tidak jarang menggunakan berbagai macam perhitungan, baik secara nalar maupun cara-cara klenik.

read more

Miskom: pap, blkn st aym ya?

Saya sering dibuat pusing oleh SMS yang dikirimkan dengan singkatan, apalagi dengan menghilangkan huruf vokalnya. Dan itu telah membuat miscommunication (miskom) antara saya dan pengirim SMS.

Seperti kejadian semalam. Saya mengalami miskom terhadap pesan SMS yang dikirim oleh anak saya : ‘pap, dah lpr nih blkn st aym ya?’ Karena memang sudah menjadi kebiasaan – kalau saya pulang kantor sekalian beli lauk untuk makan malam – saya tidak konfirmasi ulang kepada anak saya, mengenai isi SMS tersebut. Saya pun ke beli sate ayam 10 tusuk plus lontong.

Ketika sampai di rumah, anak saya berkomentar, “loh, kok sate sih… aku kan pesan soto!

Nah! Huruf “st” jadi multi-tafsir deh.

Sebenarnya nih, nulis SMS cuma 3 karakter, 10 karakter, bahkan 159 karakter ongkosnya sama. Asal kalimat yang ditulis tidak melebihi 160 karakter. read more

F-P-V: Kumaha Aing

Pada suatu siang, di sebuah kelas 9 SMP Haurkoneng. Saat itu sedang berlangsung pelajaran Bahasa Indonesia. Sudah menjadi kebiasaan Ibu Yuyun Yunengsih, sebelum mengajar membuka buku absensi dan memanggil nama muridnya satu persatu. Hari itu hanya Idah Roidah yang tidak masuk karena sakit.

“Kalian buka halaman dua puluh tujuh, di situ tertulis menjelaskan alur dari sinofsis nopel. Sudah ketemu semua?” Ibu Yuyun Yunengsih membuka pelajaran.

“Sudaaahhhhh!!!” anak-anak serentak menjawab.

“Tentunya  kalian pernah membaca nopel yang kamu sukai bukan? Kalian tentu dapat menjelaskan tokoh yang kamu sukai. Lalu bagaimana cara menjelaskan alur dalam nopel tersebut?” tanya Ibu Yuyun Yunengsih.

Kelas diam. Ibu Yuyun Yunengsih kembali melanjutkan kalimatnya.

read more