Hari menjelang isya ketika Mas Suryat sampai di rumahnya. Perjalanan dari Jakarta sangat melelahkan, akibat terkena imbas macet di jalan tol Jakarta-Cikampek. Belum juga ia berganti baju dengan kaos Swan kesayangan, bel rumah nyaring berbunyi.
Ia longok dari jendela, terlihat sosok lelaki yang sangat ia kenal. Tamu yang datang bernama Sinung, ia terbiasa memanggilnya Om Sinung membahasakan panggilan untuk anak-anaknya.
Om Sinung adalah bekas tetangga depan rumah Mas Suryat di rumah yang lama. Sudah dua tahun Mas Suryat pindah rumah dan tinggal di kompleks perumahan yang lokasinya cuma sepelemparan sandal dari perumahan lamanya. read more