Endoskopi PELD: mengatasi saraf kejepit saya

Jika Anda berkenan, silakan membaca dulu artikel: Bersahabat dengan saraf kejepit

Ternyata keputusan saya salah besar dengan bersikap seolah-olah melupakan sakit nyeri akibat saraf kejepit, apalagi bersahabat dengannya. Semakin hari semakin “menyerikan” dan mengganggu aktivitas keseharian saya. Nyerinya mengerikan!

Arkian, Oktober 2019 setelah melakukan MRI pertama dan dokter saraf  waktu itu merekomendasikan supaya dilakukan operasi dengan teknik terbuka. Dokter mengatakan kira-kira seperti ini: ada bagian tulang belakang yang dibuang (yang menyebabkan penekanan pada saraf tulang belakang), lalu mengambil/membuang bantalan segmen tulang belakangnya. Setelah itu dipasang alat penyeimbang tulang belakang di setiap segmen tulang belakang yang terbuat dari logam khusus yang dipasang menggunakan baut langsung pada tulang belakang. read more

Jatah gagal

Pada suatu kesempatan makan malam bersama anak perempuannya, Mas Suryat membuka pembicaraan kalau telur goreng masakan anaknya itu enak dan gurih. Nasi panas plus telur dadar rasanya nikmat nian.

“Sengaja telur itu aku gosongin dikit. Bapak senang yang agak gosong kan?”

“Iyo, apalagi bawangnya agak kriuk-kriuk nih.”

Telur dadar dicampur irisan bawang merah dan dibumbui royco atau semacamnya. Awalnya digoreng dengan api kecil, untuk memberikan efek gosong api dibesarkan dan telur dibolak-balik sampai matang.

“Eh, ngomong-ngomong sudah berapa lamaran yang kamu kirim ke perusahaan-perusahan? Ada 30an?”

“Lebih lah. Ada 40an kali ya. Dulu bapak berapa banyak?”

Mas Suryat mengingat-ingat. read more

MPP: ingin punya toko kelontong

MPP singkatan dari Masa Persiapan Pensiun. Meskipun di tempat saya bekerja tidak ada program MPP, saya mesti menyiapkan diri menjelang pensiun nanti. Setidaknya menyiapkan mental saat tidak seproduktif hari ini. Hitungan saya, dua puluh tiga bulan lagi saya akan memasuki usia pensiun.

Saya sendiri beranggapan kalau ber-MPP  penting dilakukan, sebab saya mesti menyediakan waktu untuk penyesuaian diri terhadap masa pensiun yang akan saya alami. Hal ini saya lakukan supaya tidak mengalami sejumlah problem psikologis akibat ketidaksiapan mental saya untuk pensiun.

Saya sudah mulai berhitung kalau JHT Jamsostek saya nanti masih cukup untuk membayar sisa hutang bank dan cicilan mobil. Selebihnya, untuk cadangan bulanan saat tidak mendapatkan penghasilan yang tetap seperti biasanya. Rencana yang sampai saat ini (masih) mantap akan saya lakukan adalah saya ingin mempunyai toko kelontong kecil-kecilan yang lokasinya tak jauh dari masjid. read more