Kacamata baca saya

Arkian, kira-kira enam belas bulan yang lalu pada sebuah perjalanan KW-JOG via jalur selatan, saya merasa rambu-rambu lalu-lintas penunjuk arah sulit terbaca pada jarak jauh. Terlihat buram. Awalnya saya mengira kalau kaca mobilnya yang kurang bersih, ternyata setelah saya alihkan pandangan melalui jendela terbuka, masih buram saja.

Dalam berkendara malam hari, sinar lampu kendaraan yang simpangan dengan saya sangat menyilaukan mata, sehingga saya mesti memelankan laju kendaraan untuk menghindari kecelakaan.

Kembali dari JOG, saya periksa mata dan diketahui kalau kedua mata saya katarak yakni kondisi yang membuat lensa mata terlihat keruh atau berkabut. Padahal normalnya, lensa mata terlihat jernih dan tembus pandang (transparan). Kondisi katarak mata sebelah kanan saya lebih parah dan dokter menyarankan untuk dilakukan operasi. Kemudian saya mencari info lebih lanjut tentang katarak dan bagaimana operasi katarak dilakukan, bahkan dengan gamblang dapat dilihat di yutub. Bismillah, saya mantap untuk melakukan operasi katarak mata kanan dulu. read more

Randédit #2

Bel tanda jam kantor usai berbunyi sepuluh menit yang lalu. Mas Suryat belum beranjak dari kursi dan masih asyik di depan laptopnya. Satu-persatu stafnya pamitan pulang. Tapi sepintas ia melihat ada seorang stafnya yang bolak-balik berjalan di depan ruangannya.

Dan tiba-tiba stafnya itu mengetuk pintu dan mohon izin untuk menghadap. Mas Suryat bisa membaca mimik muka stafnya, tanda seorang yang tengah galau tingkat dewa.

“Sudah, tu de poin saja. Kamu lagi punya kesulitan apa?”

“Saya besok mesti bayar kuliah anak, pak. Sudah ke mana-mana cari pinjaman. Saya memberanikan diri menghadap bapak untuk pinjam uang.”

“Berapa yang dibutuhkan?” read more

Proyek mangkrak 2017

Sebetulnya tidak ada istilah sibuk, tetapi karena saya sering salah dalam menentukan skala prioritas sehingga banyak pekerjaan menjadi kategori urgent. Tak heran ada beberapa proyek yang sudah saya rencanakan selesai di tahun 2017 ini menjadi mangkrak, tak terurus.

Proyek Menerbitkan 3 (tiga) Buku

Tahun 2017 ini kegiatan saya menulis di The Padeblogan menurun drastis. Kebiasaan menulis 300 kata per hari sementara ditenggelamkan oleh urusan pekerjaan yang lain. Bahkan draft ketiga buku yang akan saya terbitkan di tahun 2017 sudah tersimpan rapi di sebuah folder, tinggal edit sedikit di sana-sini. Tetapi ternyata hanya satu buku yang bisa saya terbitkan:  Pria Pendongeng dan Hikayat 27 Malam (Halaman Moeka Publishing Maret 2017).

Apakah proyek menerbitkan dua  buku berikutnya akan tetap mangkrak atau akan saya lanjutkan di tahun 2018? Penginnya sih, dalam semester pertama kedua buku tersebut sudah terbit. read more