Ke mana energi menulismu?


Seorang silent reader The Padeblogan berkirim pertanyaan via WA: sedang ke mana energi menulismu? Akhir-akhir ini kenapa jarang menulis lagi? Saya menjawab pertanyaan kawan tersebut dengan memposting tulisan berjudul Mengisi Waktu Saat Pesawat Delay, sebuah tulisan yang saya bikin dengan menggunakan henpon – dengan satu jari pelan-pelan saya pencet keypad yang besarya seperlima ujung jari saya itu.

Sesungguhnya energi menulis milik saya tidak (pernah) hilang, tetapi sedang saya pergunakan untuk berbicara (di depan umum). Meskipun kalau berbicara di depan umum saya tak menggunakan teks, namun sebetulnya saya mulai dulu dengan menulis, biar runtut dan tidak ada hal yang terlupakan. Tulisan itu saya baca berulang-ulang agar nempel di ingatan. read more

Teritorial

Guskar Gusar. Demikian judul drama yang terjadi dua minggu belakangan. Kisahnya jauh berbeda dengan pementasan Guskar Gusar tanggal 22 Februari 2011 di Teater Eljeh Kota Seribu Pesona.

Pada suatu pagi, saya mendapati sudut taman mungil di depan rumah acak-acakan. Ada tumpukan tanah yang berceceran di rerumputan. Jika dilihat lebih teliti, tumpukan tanah tersebut berasal dari aktivitas gali-menggali di bawah tanaman. Ada semacam lorong, tetapi ujungnya mentok di pondasi pagar. Pelakunya adalah seekor tikus got, tikus yang punya ukuran badan sebesar kucing ABG.

Saya masih sabar menghadapi insiden ini. Saya mengambil sekop tangan, saya urug kembali lorong tersebut dan tentu saja dengan hati-hati supaya tidak merusak akar tanaman yang ujungnya sangat halus itu.  read more

Harmoni Jokowi #1

Acara Forum Jumat Petang kemarin berasa beda, ada satu kawan yang lama tidak bergabung di forum ini tiba-tiba punya waktu untuk datang. Topik pembicaraannya a la pengamat politik yang sering membuat gaduh negeri ini. Tak apa, sekedar omong kosong untuk melepas penat setelah seminggu kami berkutat dengan berbagai pekerjaan yang semuanya mengejar tenggat waktu. Hitung-hitung buat hiburan.

Karena kawan tersebut bekerja di wilayah yang dekat dengan kekuasaan, kami ingin mendapatkan isu terkini mengenai keadaan negeri tercinta, setidaknya dapat kami manfaatkan sebagai bahan pertimbangan ketika mengambil keputusan yang menyangkut masa depan tempat kami bekerja.

“Kegaduhan politik negeri ini sebentar lagi kelar, dan Jokowi akan menjadi presiden kita seutuhnya.” Kawan kami tersebut membuka percakapan. Kami menunggu terusannya. read more