Akulah lelaki penjual dongeng. Siapa yang ingin mendengar dongeng dari mulutku cukup membayarku dengan sepiring nasi dan lauk ala kadarnya. Aku mendongeng untuk mempertahankan hidup.
Dongeng yang aku ceritakan tidak sembarang dongeng, sebab aku tak ingin memberikan kisah yang sia-sia belaka. Ada nasihat dan hikmah terselip di dongeng-dongeng yang aku ceritakan.
***
“Wahai lelaki penjual dongeng. Dapatkah engkau ceritakan dongeng tentang tidak boleh iri dengan keberuntungan orang lain?” pinta saya kepada lelaki penjual dongeng, suatu ketika.
“Syahdan …,” lelaki penjual dongeng memulai kisahnya. read more