Sutawijaya diusir dari Pajang

Rumit nian kehidupan Mas Karebet a.k.a Jaka Tingkir a.k.a Sultan Hadiwijaya, penguasa tertinggi Kerajaan Pajang. Barangkali itu semua karma yang mesti ia peroleh akibat perbuatannya di masa lalu. Singgasana yang ia duduki diperolehnya dengan berdarah-darah, main curang dengan membunuh Sultan Prawata, Raja Demak melalui tangan begundalnya. Lalu, ia membunuh Penangsang melalui tangan anak angkatnya, Sutawijaya.

Kasak-kusuk di kalangan terdekat Mas Karebet, Sutawijaya sebenarnya tak lain adalah anaknya sendiri, hasil perselingkuhannya dengan istri Pemanahan, sahabat dan penasihatnya. Memang di jaman mudanya dulu, Mas Karebet dikenal lelaki tuk-mis, bathuk-klimis alias jidat licin, susah menahan gejolak birahi jika menatap perempuan cantik: hajat kudu dituntaskan! read more

Umang

Malam sudah larut. Warung di tepi hutan itu hampir saja ditutup oleh pemiliknya, ketika tiba-tiba datang seorang pemuda.

“Jangan ditutup dulu Nyi, perutku lapar. Masaklah apa saja, akan aku memakannya,” pinta pemuda yang datang itu.

Perempuan yang dipanggil dengan sebutan Nyi itu pun mengurungkan niatnya menutup warung. Ia menatap ke arah pemuda itu yang menurut penilaiannya, berwajah tampan.

“Silakan masuk Kisanak, aku akan menyiapkan makanan untukmu. O, iya, rasanya baru kali ini aku melihatmu,” tukas pemilik warung sambil mengerlingkan matanya.

“Namaku Arok, berandalan dari Padang Karautan. Pernah dengar nama itu, Nyi?” jawab pemuda tampan itu, yang ternyata bernama Arok. read more

Penerus Tahta Majapahit

Prabu Brawijaya (raja terakhir Majapahit1) itu pun dengan takzim mendengar omongan penasihat spiritualnya. Sang Prabu sudah pusing tujuh keliling dalam mengobati penyakit sifilis2 yang dideritanya sejak lama. Puluhan tabib tak mampu menyembuhkan penyakit kelamin terkutuk itu. Maklum, ia punya ratusan selir yang mungkin dari salah satu atawa salah dua atawa salah banyak dari selir-selirnya yang menularkan sifilis kepadanya. Tentu saja, ia malu. Wong seorang raja kok terkena penyakit yang di Nusantara disebut penyakit rajasinga!

“Sang Prabu mesti mengawini seorang perempuan keling. Darinya akan memberi obat yang mujarab bagi sang Prabu,” tukas penasihat spiritualnya.

Suka tidak suka, Prabu Brawijaya menerima wangsit yang diberikan melalui penasihat spiritualnya. Perempuan berkulit legam didatangkan dari negeri seberang untuk dikawin oleh raja Majapahit.

Memang ajaib. Penyakit sifilis sirna dari raga Brawijaya dan mendapatkan anugerah dengan hamilnya selir keling itu. Arkian, Brawijaya mulai menyayangi dan mencintai selirnya itu. Tetapi, sikap Brawijaya tak lepas dari pengamatan penasihat spiritualnya. read more