“Emerus spasius!”

Menyaksikan acara The Master : Duel Inagurasi antara Limbad – Fakir Magician dengan Joe Sandy – The Nerd Magician yang ditayangkan RCTI tanggal 8 Mei 2009 kemarin mengingatkan saya akan Harry Potter dengan sekolah sihirnya, Hogwarts.

Sebagai seorang Muggle (panggilan ahli-ahli sihir kepada manusia yang tidak mempunyai ilmu pengetahuan mengenai ilmu sihir dalam sihir Harry Potter), saya takjub dengan aksi-aksi yang dipertotonkan para peserta The Master. Sebagian besar aksi mereka, tidak bisa masuk ke dalam logika pikiran saya.  Tapi saya menikmati acara The Master tersebut karena telah memberikan hiburan di tengah-tengah kesuntukan saya memikirkan pekerjaan kantor.

read more

9

Bagi sebagian orang, angka 9 disebut sebagai angka yang sangat istimewa dan membawa keberuntungan. Sembilan merupakan angka yang mempunyai nilai paling tinggi dari susunan numerik 0 – 9. Di perhitungan matematika, angka 9 sering menimbulkan decak kagum, misalnya bilangan bulat positif kalau dikalikan 9 hasilnya akan mempunyai unsur angka Sembilan, contohnya 8 X 9 = 72 (7 +2 = 9) atau 23 X 9 = 207 (2 + 0 + 7 = 9), dan seterusnya, silakan Anda mencoba dengan hitungan lain.

Dari beberapa literatur yang saya baca, saya menemukan angka 9 ini di suatu istilah, jumlah dan peristiwa. Apa saja itu? Atau, Anda punya yang lain?

read more

Terbalik

Sekarang lagi zamannya terbalik, yang salah bisa dibenarkan, sedangkan yang benar bisa disalahkan. Tergantung siapa yang berkuasa dan siapa yang berkepentingan. Pemilu caleg yang carut marut kemarin, terlupakan sudah. Elit politik sibuk main lirik-lirikan, senggol-senggolan, cubit-cubitan, talak-rujuk, rapet-rapetan, saling selingkuh demi mendapatkan kue kekuasaan yang semua itu tidak terlepas dari urusan yang terbolak-balik. Dulu teman, sekarang musuh, dulu suka berantem sekarang bergandeng tangan. Dulu mencaci, kini memuji. Bikin pusing!

Perhatikan penggalan salah satu syair Ronggowarsito, pujangga Kraton Surakarta Hadiningrat yang berjudul Jaman Edan : pancen amenangi jaman edan, sing ora edan ora keduman, sing waras padha nggragas, sing tani padha ditaleni, wong dora padha ura-ura (kira-kira begini artinya, ketika bertemu jaman gila, yang tidak (ikut) gila tidak (akan) kebagian, yang sehat (pikirannya) pada rakus, yang rajin pada diikat, para pendusta pada berdendang/bernyanyi), lalu syair itu dilanjutkan dengan kalimat : begjane sing eling lan waspada yang artinya : beruntunglah (orang) yang ingat dan waspada.

read more