Menolak film Arwah Goyang Karawang

Lilis terpaksa kembali menjadi penari di sebuah group tari jaipong Goyang Karawang, setelah sekian lama dunia yang dulu pernah membesarkan namanya itu dia tinggalkan demi sebuah perkawinan. Aji sebagai suami Lilis, tidak lagi bisa mencegah karena Aji tidak berdaya karena kondisi ekonomi rumah tangganya berantakan sejak dirinya kena PHK dan menganggur. Kembalinya Lilis ke dalam grup rupanya membuat perubahan yang luar biasa. Di setiap penampilanya di atas panggung, Lilis selalu saja menjadi pusat perhatian pengunjung pub Bintang Kejora yang terbius dengan tarian Lilis. Sebagai primadona group Goyang Karawang saat ini, Neneng merasa terancam dengan kembalinya Lilis dalam group. Dengan segala cara Neneng berusaha mempertahankan posisinya, apa lagi untuk meraih predikat itu memerlukan perjuangan dan pengorbanan luar biasa bagi Neneng. Kehebatan Lilis menggoyang panggung dan menguras kocek pengunjung membuat Pak Awal sebagai pemilik pub menempatkan Lilis sebagai bintang utama menggantikan Neneng dan tentu saja, persaingan keduanya semakin seru. read more

Tulisan di Tempo, suatu ketika

Sebenarnya, ada belasan tulisan saya yang pernah dimuat di majalah TEMPO, semuanya di rubrik “Surat”. Dulu, ketika mahasiswa saya pernah jadi salah satu agen penjualan majalah TEMPO (sebelum dibreidel Orba) khusus untuk student rate. Karena setiap minggu rutin membaca majalah TEMPO menarik minat saya untuk membuat tulisan pendek mengkritisi keadaan yang terjadi di sekitar saya dan mengirimkannya ke redaksi majalah TEMPO, dan sering dimuat.

Tulisan-tulisan yang dimuat itu saya gunting dan saya kliping, menjadi satu dengan tulisan saya yang lain yang juga dimuat di media massa lainnya. Dulu sekali saya lumayan produktif menulis artikel-artikel ringan, yang saya lakoni sejak duduk di bangku SMA dulu.

Iseng-iseng saya sowan ke Kyai Gugel dengan mengetikkan nama lengkap saya. Tuing… saya mendapatkan beberapa tulisan saya yang pernah dimuat di majalah TEMPO pasca breidel. Ini dia! read more

Bernard, beruang bodoh dan selalu sial

Namanya Bernard, seekor beruang kutub berwarna putih selalu digambarkan sebagai hewan yang tidak beruntung. Ia suka berbuat egois, tidak peka terhadap sekelilingnya dan ia menjadi biang kekacauan. Itulah Benard Bear, sebuah film animasi yang ditayangkan di MNCTV pukul 18.00 WIB.

Dalam setiap serinya, Bernard menampilkan adegan konyol seperti jatuh terguling-guling, memukuli kepala, atawa intimidasi fisik kepada teman-temannya, sebut saja Lloyd dan Eva (sepasang penguin cowok dan cewek), Goliath si anjing, dan Zack si kadal hijau berkaca mata hitam atawa Pokey si landak. Bernard selalu tertarik pada hal-hal yang baru seperti olahraga atawa musik, atawa pada jenis-jenis profesi seperti wartawan, koki,  tukang bangunan, penjaga musium dan sebagainya. read more