Berkelana

dalam aku berkelana
tiada yang tahu ke mana ‘ku pergi
tiada yang tahu apa yang kucari
gunung tinggi ‘kan kudaki
lautan kuseberangi
aku tak perduli

dalam aku berkelana
tiada yang tahu ke mana ‘ku pergi
tiada yang tahu apa yang kucari read more

Nyi Tjondro Lukito

Nyi Tjondro Lukito terlahir dengan nama Turah dari sebuah keluarga yang sangat sederhana di Dusun Pogung Sleman tanggal 20 April 1920. Adalah Lurah Sumbogo yang melihat bakat menyanyinya lalu membantunya untuk memperoleh pendidikan dan latihan di kediaman KRT Jayadipura di sisi timur tembok keraton, di mana diajarkan kesenian tradisional termasuk gamelan Jawa (Karawitan) dan nyanyian (sinden).

Pada tahun 1937 ia menikah dengan Ki Tjondro Lukito dan kemudian dikenal dengan Nyi Tjondro Lukito. Ia memiliki gaya menyanyi yang sangat unik karena mengembangkan gaya dan kreasinya sendiri dalam menyanyi, yang terkadang berbeda dengan pola tradisional yang ada. Belakangan ia kemudian juga menulis lirik dalam bentuk wangsalan macapat. Karya legendarisnya Jineman Kutut Manggung. Ia juga memberikan sebagian besar waktunya untuk membantu penyanyi-penyanyi muda yang ingin mengembangkan karier di bidang seni suara namun tidak memiliki kesempatan dan dana. Ia meninggal pada bulan Nopember 1997, sumbangsihnya pada dunia seni akan tetap dikenang dan dihargai dari generasi ke generasi.

Majalah Bobo, sahabatku

Majalah Bobo edisi 14 April 2011 yang tergeletak di meja tamu menarik perhatian saya. Di covernya tertulis “Happy Birthday! Majalah Bobo ke-38”. Wah, Majalah Bobo sudah berumur 38 tahun ya.

Lamat-lamat pikiran saya mengembara di tahun 1978 atawa 1979, saat itu saya kelas 5 SD. Saya bersama teman-teman – sepulang sekolah, main ke rumah Dwi Sawaldi atawa Kristiawan (?) hanya untuk membaca Bobo. Ya, mereka berlangganan Majalah Bobo. Waktu itu tidak semua anak berkesempatan dibelikan majalah anak-anak oleh orang tuanya. Kalau tidak salah, selain Bobo ada juga majalah anak-anak yang lain yang bernama KUCICA (Aku Cinta Membaca). Membaca Bobo akan melengkapi bacaan kami terhadap majalah anak-anak yang terdapat di perpustakaan sekolah: Majalah Kuncung. read more