Saat melewati usia setengah abad dua setengah tahun lalu hampir tiada berasa. Perputaran roda-roda mesin waktu seakan semakin cepat saja. Tau-tau jadi tua.
Jika melihat wajah di cermin seakan tidak berubah, perasaan masih mirip seperti di masa kecil dulu. Cermin pasti jujur, menampakkan gurat-gurat kasepuhan di wajah saya, hanya perasaan ini saja yang suka membohongi diri: masih muda.
Arkian, naik tangga sepuluh langkah saja nafas sudah saling memburu, pun melangkah mulai diseret bahkan ada beda tinggi pada lantai kaki saya terantuk. Itu tanda-tanda tua. Pandangan tak setajam mata elang lagi. Ketinggalan kacamata baca tak bisa lagi mengeja kata apalagi kalimat. Itu tanda-tanda tua. read more