Byar-pet, sekedar hobi PLN

Asli, saya ngakak dengan banner di atas. Di mana bisa menemukan isi banner yang sesegar dan selucu itu silakan klik gambarnya! Saya ingat ketika mas Wahyu dulu pernah membuat semacam kuis di blognya yang lama, begini bunyinya: berapa kali kira-kira aliran listrik akan padam di Banjarbaru (tepatnya di daerah rumah saya) dengan durasi pemadaman minimal 1 (satu) jam pada rentang waktu 1 – 14 Oktober 2009. Tebakan bernada kekesalan ya?

Apa yang dialami oleh mas Wahyu, kita pun mengalami juga. Bagi yang tempat tinggalnya dipasok oleh sistem kelistrikan Jawa-Bali bisa jadi nasibnya lebih baik dibandingkan dengan yang tinggal di luar kedua pulau ini. Tetapi untuk urusan byar-pet, memang sudah menjadi hobinya PLN, kok.

Di rumah saya menyediakan lilin, bukan teplok – maklum minyak tanah jadi barang langka. Lilin tersebut kadang sebagai penyambung “hidup” emergency lamp (EL). Dalam beberapa kali pengalaman padam listrik, EL tidak banyak membantu karena durasi padamnya listrik jauh melebihi kapasitas EL menyimpan energi.

“Setertib dan selancar tagihanmu” mulai dipraktiskan oleh PLN loh mas. Di beberapa wilayah tidak ada lagi petugas pencatat kwh meter dan loket pembayaran rekening listrik mulai ditutup serta tak ada lagi petugas yang melakukan menyegelan karena konsumen telat bayar rekening. Kok bisa sih? Lah iya, PLN mulai memberlakukan sistem LPB = Listrik Pra-Bayar. Konsumen membeli ‘pulsa’ pada jumlah tertentu, kalau ‘pulsa’ tersebut habis ya otomatis listrik di rumahnya padam sendiri.  Kalau pengin aman, isilah ‘pulsa’ listrik agak banyakan, supaya lebih tenang nggak kehabisan ‘pulsa’. Tapi dengan LPB apa dijamin nggak ada pemadaman lagi? Xixixi… sepertinya sih… pemadaman jalan terus…

Sentilan mas Wahyu di atas terasa semakin pas ketika banyak kalangan sedang meributkan tentang nilai-nilai Pancasila yang mulai dilupakan. Saya sepakat, jika PLN (dan semua pihak yang terlibat dalam urusan setrum) mengamalkan nilai luhur Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen [Anda rindu nggak sih dengan pernyataan semacam ini?] pasokan listrik untuk wilayah Nusantara akan merata dengan kualitas pasokan sesuai dengan Tingkat Mutu Pelayanan yang prima.

Jayalah Pancasila!

Hidup PLN!

Mati listriknya!