Bonus Akhir Tahun

Sejak kemarin sore para cantrik Padeblogan sumringah. Ada senyum di mana-mana. Ada ceria di setiap sudut bangunan. Hampir semua cantrik matanya berbinar-binar. Hari ini teh atawa kopi yang dibikin oleh Gino – OB Padeblogan, terasa semakin nikmat saja. Semua orang bergairah menyambut hari meskipun pekerjaan seakan tak ada habis-habis. Ada apa sih?

~oOo~

Seminggu sebelumnya, para cantrik diberitahu bahwa pada hari senin harus kumpul di aula, tanpa kecuali, dengan acara tunggal mendengarkan sesorah atawa wejangan Kyaine di akhir tahun. Sebagai penguasa tertinggi Padeblogan, wejangan Kyaine berarti perintah yang harus dijabarkan dalam job description masing-masing cantrik.

Kasak-kusuk di antara cantrik, bertanya apa yang akan disampaikan oleh Kyaine nanti. Bagi yang suka primbon, akan mengutak-atik hari dan jam yang ditetapkan untuk pertemuan nanti. Mereka bilang, hari senin berarti nanti Kyaine akan nyeneni – memarahi – para cantrik, apalagi kalau itu dilakukan pada jam 13.00, sehabis makan siang. Betapa nikmatnya perut kenyang telinga mendengar orang muring-muring. Bukankah angka 13 itu angka sial? Celaka 13, karena akan dimarahi oleh Kyaine. Ada yang menyangkal, masa semua cantrik akan dimarahi. Tidak adil. Itu berarti dimarahi secara berjamaah.

Mereka tidak sabar menunggu hari senin. Setiap gerak-gerik Kyaine ada yang mengamati, lalu ada yang melaporkan, lalu ada yang menganalisa, lalu ada yang menyimpulkan. Hasil kesimpulan mereka selalu sama: tidak ada cuaca mendung, artinya suasana hati Kyaine cerah ceria.

Makan siang senin itu terasa tidak nikmat. Mereka menunggu jam 13.00. Tidak sabar lagi. Kepala cantrik memerintahkan agar semua berkumpul di aula 10 menit sebelum acara dimulai.

Sebelum memberikan sesorah, pandangan Kyaine menyapu seluruh ruang aula, seperti memastikan kalau semua cantrik sudah hadir di tempat itu. Ia menghela nafas panjang, untuk mengurangi kegrogiannya. Oh, kalian jangan heran kawan, meskipun sudah ratusan kali Kyaine bicara di muka umum, rasa grogi masih saja ia rasakan. Manusiawi sekali, bukan?

“Saya senang kalian semua berkumpul di aula ini. Ada tiga hal yang ingin saya sampaikan kepada kalian, cantrik-cantrik Padeblogan. Hal Pertama. Kemarin kita sudah selesaikan pembuatan rencana bisnis lima tahun ke depan. Kalian tentu masih ingat apa itu visi dan misi Padeblogan. Jangan hanya ingat, tetapi juga dipahami lalu bersama-sama kita ujudkan menjadi kenyataan. Sanggup?”

“Sanggupppp!!!!”

“Lalu yang kedua. Saya ingin menyampaikan informasi bahwa bisnis penerblogan kita di tahun ini berkembang sangat pesat. Target yang kita tetapkan dapat tercapai, bahkan meningkat lima kali lipatnya. Sepuluh buku yang kita terbitkan menjadi best seller, oplah pun naik tujuh kali lipat, itu belum tulisan lain yang kita terbitkan. Inilah kerja team work cantrik Padeblogan.”

“Hidup Padeblogan! Hidup Padeblogan!!!”

“Tapi ingat, kita tidak boleh terlena. Tahun depan competitor kita pasti tidak mau tinggal diam. Kita harus bekerja lebih keras, lebih cerdas, dan yang penting lebih ikhlas lagi.”

Hening.

“Ini yang ketiga, atawa yang terakhir. Saya mengucapkan terima kasih kepada kalian semua yang telah bekerja dengan baik setahun ini. Tidak berlebihan jika saya memberikan apreasiasi kepada kalian dan kepada keluarga kalian berupa….“

Kyaine diam sejenak. Semua menahan nafas, menunggu kalimat Kyaine berikutnya.

“Bonus lima kali gaji!”

Tepuk tangan membahana, ditingkahi oleh sorak-sorai kegembiraan para cantrik Padeblogan.

“Hidup Padeblogan… Hidup Kyaine…!!”

~oOo~

“No… Gino… bangun… cepetan bikin kopi, Kyaine sudah uring-uringan tuh!”

“Ah.. mBak Marni membuyarkan mimpiku aja deh.”