Bergerak menuju ibu #10

Mas Arul, aku sudah mau pulang ke Tanah Air nih. Janjimu di CGK yang akan menemuiku di Ummul Quro tanggal 27 Des, sepertinya meleset. Tak apa, mungkin kita memang belum berjodoh untuk berjumpa.

Karena pada subuh kemarin tak ada yang mendampingi ibu masuk masjid dan selama shalat, saya menggunakan strategi Darren McCord (Van Damme) dalam film Sudden Death (1995). Dalam film diceritakan, ia sedang mengajak kedua anaknya menyaksikan pertandingan hoki Chicago Blackhawks League. Ternyata di stadion tersebut sedang dikuasai teroris.

McCord adalah mantan investigator pada pasukan pemadam kebakaran, sehingga ia menyadari situasi tersebut. Ia tidak tinggal diam dan harus menyelamatkan semua orang yang ada di stadion termasuk kedua anaknya. Sebelum beraksi, ia berpesan kepada anaknya, “Apapun yang terjadi kalian tetap di sini. Ayah berjanji menjemput kalian!” Ketika terjadi huru-hara dan ledakan di mana-mana yang menyebabkan semua orang ingin menyelamatkan diri, kedua anak McCord tetap diam di tempat. Film ini happy ending. McCord yang berhasil menumpas teroris akhirnya menepati janji kepada anak-anaknya.

“Ibu duduk di sini sampai shalat selesai, nanti saya jemput di sini lagi,” demikian janji saya kepada ibu setelah mendapatkan shaf di jamaah perempuan. Dan kisah ini juga happy ending, saya menemukannya dengan mudah lalu menggandengnya menuju hotel.

***

Hampir semua jamaah shalat di Masjid Nabawi maupun Masjidil Haram mempunyai tempat janji bertemu sebelum nanti bersama-sama pulang ke hotel masing-masing, sebab ada puluhan ribu orang yang secara serentak keluar dari masjid. Masing-masing kelompok mempunyai tempat favorit untuk bertemu. Janji di depan lebih efektif daripada janjian belakangan dengan menggunakan ponsel.

***

Kami telah selesai tawaf wada, sebuah ritual sebelum meninggalkan Mekkah. Doa wajib yang selalu saya baca adalah mohon kepada Gusti Allah untuk memberikan kesempatan kepada saya untuk kembali datang mengunjungi Rumah-Nya dan bagi saudara, teman dan kerabat juga diberikan kemudahan menginjakkan kaki di Tanah Haram, di Pusat Bumi atau kota yang merupakan Induk dari Negeri di sekitarnya (Ummul Qura).

Sebelum kamu mengunjunginya, Mekkah akan selalu menantimu. Ketika kamu meninggalkannya, Mekkah akan selalu memanggilmu kembali.

Wahai kawan, jika kelak saya diberikan kesempatan lagi berkunjung ke Tanah Haram, tolong referensikan  ke saya biro travel umrah/haji yang pelayanannya bagus ya. (Habis)