Beberapa Perilaku dan Kebiasaan Buruk Jamaah Haji Indonesia

Inilah daftar perilaku dan kebiasaan buruk jamaah haji Indonesia yang sempat saya lihat dan saksikan dengan mata kepala sendiri. Melalui tulisan ini saya mengusulkan kepada pemerintah cq. Dept. Agama agar memasukkan materi ini ke dalam program manasik haji tahun depan, karena perilaku dan kebiasaan ini dilihat dan dinilai oleh mata dunia.

  • Kebiasaan antri masih sangat buruk, artinya jamaah kita masih senang menyerobot antrian orang. Ini hanya berlaku ketika antri sesama jamaah Indonesia. Tapi ketika berhadapan dengan jamaah dari negara lain, jamaah kita “tidak punya nyali”, jadi anak yang manis. Banyak kegiatan yang memerlukan antri: ke tolilet, masuk lift, masuk masjid, naik/turun pesawat, naik/turun kendaraan, ambil jatah makan, antri pemeriksaan dokumen atawa antri-antri yang lain. Peristiwa penyerobotan antri paling “dahsyat” terjadi di Bandara Madinah saat pemeriksaan dokumen imigrasi, ketika kloter kami akan pulang ke tanah air. Ada 2 orang ibu saling adu mulut, tangan mereka ikut-ikutan saling tunjuk muka, semua mata memandang mereka tentunya termasuk petugas Bandara yang nota bene orang asing. Model berantem mereka persis ibu rumah tangga di kompleks perumahan BTN. Anda akan makin terkejut, kalau saya kasih tahu siapa mereka berdua ini. Dua-duanya wanita terpelajar, sarjana pula! Lebih tragis lagi, wanita yang satu merupakan ketua kelompok bimbingan haji. Kami yang menyaksikan peristiwa tersebut mengelus dada. Belum juga sampai ke tanah air, ibadah haji yang dilakukan dengan banyak tenaga, pikiran dan biaya tersebut keburu “mabur”/terbang alih-alih mabrur. Di atas pesawat, salah satu wanita tersebut masih sempat-sempatnya bangga bercerita tentang berantemnya di kepada kami. Eh, belum puas juga dia bercerita kejadian tersebut bahkan ketika kami berada di Bandara Soekarno-Hatta.
  • Perilaku buruk yang kedua adalah membuang ludah/ingus/dahak di sembarang tempat. Ini akibat sakit flu dan batuk yang diderita sebagian besar jamaah haji. Mengerikan! Material-material menjijikkan itu ada di sepanjang jalan dan tempat bahkan di lantai keramik, padahal kalau mau usaha sedikit bisa saja mereka bisa menggunakan tisu kemudian dibuang ke tempat sampah yang ada di mana-mana. Oh ya, selain itu juga suka membuang sampah sembarangan.
  • Lalu, perilaku buruk lain misalnya orang yang tidak sabar atawa tidak tahan ketika antri toilet. Terutama bapak-bapak nih, dia keluar antrian kemudian mojok di sudut pagar dan menuntaskan hajatnya. Cuuurrrrrrrrrrr…… legaaaaa…… Gila, kan? Kebiasaan di tanah air kebawa-bawa ke negeri orang.
  • Ketika naik kendaraan bus antar jemput, maunya menang sendiri, tanpa mempedulikan wanita dan orang-orang sepuh yang sedang berjuang untuk bisa naik ke dalam bus.
  • Kecelakaan lift tempo hari saya pikir salah satu penyebabnya adalah kurang disiplinnya jamaah kita. Lift dibatasi 5 orang, eh..ini dimasuki melebihi kapasitas.
  • Merokok! Di bus yang penuh sesak, di lift, atawa di ruang ber-AC. Kata bang Haji Rhoma Irama: sungguh ter…la…luh….
  • Barangkali ini masalah kebiasaan saja, kalau ke WC harus menggunakan air. Sedangkan toilet di pesawat merupakan toilet kering sehingga untuk membersihkannya harus menggunakan tisu. Apa yang terjadi? Toilet pesawat jadi demikian jorok.
  • Entah tidak ada tempat menyimpan atawa tidak tahu bagaimana menyimpan uang, banyak jamaah haji Indonesia ke mana-mana membawa semua uangnya, akibatnya kalau hilang ya..amblaslah hartanya tersebut. Terpaksa, kami sebagai teman-temannya iuran untuk membantunya.