Dalam sekejap, Arjuna telah berubah menjadi sosok banci. Kutukan yang sangat manjur, dari mulut bidadari yang hatinya terluka.
[dari Dikutuk Jadi Banci]
Arjuna baru menyadari kalau dirinya betul-betul berubah jadi banci ketika bercermin. Aih… aih… lagak-lagunya sungguh tak ada beda dengan sosok perempuan. Ia berharap suara lelakinya masih bertahan, namun padha bae, sama saja, berubah jadi suara perempuan. Playboy kok jadi bencong. Arjuna menyesal juga kenapa waktu itu menolak dikawin oleh Urwasi.
Ia segera menguasai keadaan. Faktanya (1) ia berujud banci; (2) ia sudah berada di lingkungan istana Hastinapura, sebagai spionase Pandawa; (3) ia sangat kangen pada Banowati, kekasih sekaligus permaisuri Hastinapura. Tugas negara harus ditunaikan, sementara itu rindu harus segera diobati.
Ibaratnya, berenang sambil minum air. Mumpung ia berada di lingkungan istana Hastinapura, ia ingin bertemu Banowati, menuntaskan kangen yang selama ini menyesakkan dadanya.
Situasi politik di Hastinapura memanas menjelang perang besar di Padang Kurusetra. Maka, penjagaan di lingkungan istana Hastinapura demikian ketat. Untuk bisa masuk istana, Arjuna pun menyamar sebagai perempuan seutuhnya dan melamar menjadi babu istana.
Beruntung sekali nasib Arjuna, ia bisa masuk ke dapur pribadi Banowati, sebuah tempat yang sering digunakan Banowati mempraktekkan aneka resep masakan. Namun, malang bagi Arjuna, sejauh ini ia belum bisa bertemu dengan Banowati.
Kabar yang ia dengar dari kasak-kusuk para babu istana, Banowati akan ke dapur pribadinya membuat kue spesial untuk perayaan ulang tahun suaminya, Prabu Duryodana. Harus spesial, wong ulang tahun ke lima puluh. Arjuna – yang punya nama samaran Brihanala1 – diminta membantu Banowati dalam prosesi pembuatan kue ulang tahun. Dalam hati, Arjuna sorak-sorak bergembira karena dapat berdekatan dengan Banowati. O la la, ternyata oh ternyata… tak hanya babu yang bernama Brihanala saja yang membantu Banowati, tapi ada dua babu lain. Nasib… nasib…
Dan benar saja, selama mereka sibuk di dapur tak ada kesempatan sedetik pun bagi Arjuna atawa Brihanala menyampaikan rasa rindunya kepada Banowati. Arjuna hanya bisa menelan ludah saat matanya melirik Banowati. Perempuan yang berusia empat puluh lima tahun itu seperti berada dalam puncak kecantikan dan keanggunan.
Ada yang tak mampu kulupa, bulu lembut di keningmu yang meremang kala kukecup dan ketika kusibak rambutmu2. Arjuna menggumam pelan.
Catatan kaki:
1Dalam kisah Mahabharata, nama Brihanala digunakan Arjuna saat menyamar menjadi guru tari. Kutukan banci hanya bertahan setahun dan dimanfaatkan Arjuna dalam penyamaran Pandawa setelah masa pembuangan tiga belas tahun.
2Penggalan lirik lagu Ada yang Tak Mampu Kulupa karya Ebiet G. Ade.