Syahdan, Khalifah Umar bin Khattab mendapatkan sebuah masalah penanggalan. Sebelum masalah tersebut menjadi berlarut, pada tahun ke-17 sesudah hijrahnya Kanjeng Nabi dari Mekkah ke Madinah, Khalifah Umar memanggil para sahabat untuk menentukan suatu sistem penanggalan yang akan disepakati dan diberlakukan secara menyeluruh di semua wilayah kekuasaan Islam. Diskusi berlangsung hangat, karena masing-masing sahabat mempunyai pendapat bagaimana penentuan awal perhitungan kalender Islam. Akhirnya majelis yang dipimpin Khalifah Umar itu menetapkan kalender Hijriyah berdasarkan hijrah Kanjeng Nabi dari Mekkah ke Madinah. Penentuan awal patokan ini dilakukan setelah menghilangkan seluruh bulan-bulan tambahan (interkalasi) dalam periode 9 tahun (menambahkan bulan ke-13 atawa lebih tepatnya memperpanjang satu bulan tertentu selama dua bulan pada setiap sekitar 3 tahun agar bulan-bulan komariyah tersebut selaras dengan perputaran musim atawa matahari).
Disarikan dari artikel: Penetapan Kalender Hijriyah
Saban tahun di setiap menjelang memasuki bulan Ramadhan umat Islam di Indonesia ketar-ketir, perkara penetapan 1 Ramadhan akan jatuh di tanggal berapa pada perhitungan kalender Masehi. Jauh-jauh hari, sebuah organisasi keagamaan sudah pengumumkan kapan jatuhnya tanggal 1 Ramadhan plus penetapan kapan 1 Syawal, sementara pihak pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama, baru melakukan sidang Itsbat sehari sebelum jatuhnya tanggal 1 Ramadhan yang ditetapkan oleh organisasi keagamaan tersebut.
Nekjika mencermati pelaksanaan sidang Itsbat tersebut (biasanya disiarkan langsung oleh radio dan televisi), posisi Kementrian Agama bukanlah penentu awal puasa, sebab penentuan itu berdasarkan sidang Itsbat yang dihadiri berbagai Ormas Islam. Pak Menteri sebagai pimpinan sidang, hanya memfasilitasi penyampaian pandangan dari berbagai Ormas tersebut dan membuat keputusan bersama dalam menentukan awal Ramadhan.
Jadi boleh dong, organisasi Islam yang lain beda pendapat dalam penetapan 1 Ramadhan. Umat butuh kebebasan untuk menjalankan ibadah sesuai keyakinannya, bahkan untuk urusan jumlah rakaat dalam shalat tarawehnya nanti.
Seandainya umat Islam Indonesia menggunakan kalender tunggal sistem Hijriyah, apa ya masih ada perbedaan kapan dimulainya puasa Ramadhan? Pasti semua sepakat, kalau awal puasa jatuh pada tanggal 1 Ramadhan.1
~oOo~
Dengan adanya perbedaan penetapan 1 Ramadhan jatuhnya di tanggal berapa pada perhitungan kalender Masehi, tak membuat pecahnya kerukunan umat, bahkan dengan sangat lucunya ada yang berkata: “biarlah kalau salah, dosanya ditanggung pemerintah.”2
Selamat menjalankan puasa Ramadhan 1434 H, semoga kualitas puasa kita tahun ini jauh lebih baik daripada tahun-tahun yang lalu.
Catatan kaki:
1Tidak juga. Selama sistem hisab dan lihat hilal masih digunakan, awal puasa beda hari masih mungkin terjadi.
2Hal ini lebih terkait kepada hari terakhir berpuasa, di mana pada 1 Syawal diharamkan untuk berpuasa.