Asal Usul 12 Shio

Dahulu kala hiduplah seorang dewa (xi..xi… dewa kok seorang ya) di kerajaan langit. Pada setiap akhir tahun, yaitu pagi menjelang Tahun Baru, sang dewa menulis surat kepada binatang-binatang di seluruh negeri. Angin menyebarkan surat-surat itu. Dalam sekejap, para binatang menerimanya. Surat itu menyatakan akan ada pemilihan binatang yang datang paling awal sampai yang terakhir, dari nomor satu sampai nomor dua belas. Setiap tahun dewa akan mengangkat satu dari mereka sebagai jenderal berdasarkan urutan itu.

Para binatang sangat bersemangat dan tertarik dengan isi surat itu. Mereka sangat ingin menjadi jenderal. Waktu itu tikus dan kucing bersahabat baik. Kucing yang suka tidur meminta tikus membangunkannya supaya mereka bisa berangkat bersama.

Semua binatang hanya berpikir tentang kemenangan sehingga mereka cepat-cepat tidur. Hanya kerbau yang langsung berangkat malam itu karena sadar jalannya lambat. Tikus melihatnya, lalu meloncat dan menumpang di punggung kerbau tanpa kerbau sadari.

Keesokan harinya, ketika hari masih gelap, anjing, monyet, macan, naga, ular, kelinci, ayam, kambing, dan kuda berlari menuju tempat sang dewa. Babi yang berjalan paling pelan berada di urutan belakang. Bagaimana dengan kucing? Ternyata dia masih tertidur karena tikus lupa membangunkannya.

Ketika matahari terbit, yang pertama kali sampai di tempat dewa adalah kerbau. Namun, di depan pintu tikus melompat dari punggung kerbau dan mendarat tepat di hadapan sang dewa. Tikus pun menjadi yang pertama. “Selamat Tahun Baru, Dewa,” kata tikus kepada dewa. Kemudian berturut-turut kerbau, macan, kelinci, naga, ular, kuda, kambing, monyet, ayam, anjing dan terakhir babi. Dengan demikian, mereka ditetapkan sebagai pemenang satu sampai dua belas sesuai urutan kedatangan.

Kedua belas ekor binatang itu kemudian disebut dengan 12 shio. Kucing yang tidak berhasil masuk ke urutann kedua belas shio sampai sekarang masih mengejar tikus ke sana kemari karena lupa membangunkannya. “Aku tidak akan melupakan perbuatanmu yang tega melupakanku! Sampai kapan pun kau akan kukejar, tikus!”

Pesan bijak: Jangan terlalu mengandalkan orang lain. Jika masih sanggup melakukannya sendiri, mandirilah.

~oOo~

Kisah Asal Usul 12 Shio di atas saya kutip dari buku 101 Kisah Bijak dari Jepang yang Memperkaya Hidup  oleh Cesilia dan diterbitkan oleh Gramedia (Maret, 2011) setebal 322 halaman.