Amurwa Bhumi, Dongeng Dari Istana Bawah Tanah

Panjenengan saya kasih tahu – semoga sebagian besar dari pembaca belum pada tahu – bahwa Pak Langit Kresna Hariadi (LKH) mencetak ulang novelnya yang berjudul Candi Murca (CM) yang masih menggantung di jilid 4: Ken Dedes Sang Ardhanareswari. Jika CM dicetak dan diterbitkan melalui LKH Production miliknya, cetak ulang yang diberi judul Amurwa Bhumi dengan sub judul Cleret Taun ini diterbitkan oleh Metamind (Solo, 2014).

Amurwa Bhumi ini tebal sekali, yakni 988 halaman yang kurang-lebih merupakan gabungan CM 1 dan 2 yang diedit ulang. Bagi panjenengan yang suka dengan tokoh Ken Arok, Amurwa Bhumi cukup banyak menampilkan Hantu Padang Karautan itu daripada waktu di CM 2.

LKH kalau berimajinasi memang top markotop, contohnya: Ken Arok memang maling yang luar biasa. Ia tidak hanya menguasai kemampuan sirep dan ilmu kanuragan, tetapi juga mampu menyelinap ke dalam mimpi siapa pun (halaman 782). Nekjika panjenengan memiliki bujet yang cukup untuk membeli buku ini, saya sarankan panjenengan mengoleksi buku ini meskipun sebelumnya sudah punya CM.

***

Hari Jumat sore saya menerima paket cetakan buku keempat saya yang berjudul Dongeng Dari Istana Bawah Tanah. Membuka segel plastik, lalu membaca cepat lembar demi lembar halaman buku – apalagi buku karangan sendiri – sungguh merupakan sensasi yang sangat menyenangkan. Deg-degan takut ada yang salah cetak. Bau khas buku baru menguar menusuk hidung saya malah menambah keindahan sensasi membaca buku yang barusan keluar dari percetakan.

Bagi panjenengan yang kemarin cepet-cepetan mengirim email untuk menjadi 10 orang pertama yang membaca Dongeng Dari Istana Bawah Tanah (DDIBT), buku tersebut sudah saya kirimkan ke alamat para panjenengan. Mudah-mudahan janji saya menjadikan panjengenan pembaca pertama kesampaian.

Secara spesial saya juga mengirimkan DDIBT kepada para Narablog yang telah memberikan sebuah judul dan alur cerita yang saya kembangkan menjadi kisah dongeng yang menarik beberapa tahun yang lalu. Sayangnya, beberapa dari Narablog tersebut sudah pensiun sehingga saya kesulitan melacak alamatnya. Saya sudah berkirim via email, namun hingga kini tiada terjawab. Bisa jadi email para pensiunan Narablog tersebut ndak dipakai lagi.

Sekedar mengingatkan, judul dongeng yang dikirimkan ke saya waktu itu di antaranya: Kisah Lampu Teplok yang Tetap Setia (Kakaakin), Lalat vs Semut (Ceusovi), Mencari Putri Sejati (Bu Monda), Yuyu Kangkang (Roy), Seekor Pipit Kecil (Didit Tukang Foto), Kisah Pohon Pace (Bunda Ly), Balada Sang Murai Gagap (Ibu Nakja) dan Anjing dan Bayangannya (Jumialely).

Mari mendongeng bersama saya.