Tidak ada jamaah haji yang tidak minum air zamzam di Tanah Haram sana. Tidak ada jamaah haji yang tidak berusaha untuk membawa air zamzam ke tanah airnya. Segala macam cara diusahakan agar air zamzam tersebut sampai ke tanah air.
Apakah ada air di dunia ini yang lebih hebat dari air zamzam? Kanjeng Nabi pernah berkata, “Sebaik-baik air di muka bumi adalah air zamzam, di dalamnya ada makanan yang mengenyangkan dan obat yang menyembuhkan penyakit”.
Air yang bisa bertahan dan terpelihara selama ribuan tahun dan bisa mengeluarkan puluhan juta liter air dari sumurnya yang kecil serta airnya tak pernah kering selama ribuan tahun. Kandungan airnya mempunyai daya mematikan kuman, berkhasiat untuk mengatasi kehausan, kelaparan dan penyembuhan penyakit. Dan masih banyak khasiat lainnya.
”Air zamzam tergantung (niat) untuk apa dia minum. Barang siapa meminumnya untuk menyembuhkan penyakit, niscaya Allah akan menyembuhkan penyakitnya, atau untuk mengganjal rasa lapar, niscaya Allah akan membuatnya kenyang, atau untuk suatu hajat (keperluan), niscaya Allah akan memenuhinya”, kata Kanjeng Nabi lagi.
Tentu saja air zamzam sangat berkasiat, wong air ini terletak di tempat paling suci di dunia ini, tempat di mana jutaan orang setiap detiknya melafazkan nama Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Di Masjidil Haram atawa Masjid Nabawi, jamaah haji bisa minum air zamzam sepuas-puasnya. Belum lagi air zamzam dibawa pulang ke maktab/pondokan. Tanpa terasa air zamzam yang dibawa pulang ke maktab tadi sudah terkumpul berliter-liter.
Usai sudah musim haji. Para jamaah haji Indonesia pun mulai pulang ke tanah air.
Bagaimana cara membawa air zamzam tersebut ke tanah air, sementara dari awal sudah dikasih tahu kalau jamaah dilarang memasukkan air zamzam ke dalam pesawat ketika pulang ke tanah air nanti?
Masing-masing jamaah mempunyai rahasia tersendiri untuk “menyelundupkan” air zamzam, meskipun saya yakin petugas bandara hafal dengan trik-trik jamaah haji.
- Air zamzam yang sudah ditampung di botol air mineral, dibungkus rapi dengan sajadah atawa kain ihram, lalu ditaruh di dalam koper diatur sedemikian rupa, seolah-olah koper tersebut hanya berisi pakaian.
- Air zamzam ditampung dalam botol-botol air mineral yang kecil, sehingga bisa masuk ke dalam tas tentengan, di atasnya ditutup dengan selembar kain/pakaian/sajadah.
- Agar tas tentengan/kopor tersebut muat banyak air zamzam dan oleh-oleh lainnya, jamaah sering menggunakan pakaian berlapis-lapis dan tak jarang yang sengaja meninggalkan baju-baju lamanya di maktab alias tidak dibawa pulang ke tanah air.
- Sebelum pulang membeli jaket berkantong banyak. Apalagi kalau bukan untuk menyimpan botol-botol air zamzam.
- Banyak juga jamaah haji yang sengaja mengalungkan termos kecil khas Saudi (berwarna kuning) di lehernya dengan alasan untuk minum mereka selama di perjalanan. Tentu saja di dalamnya mereka isi dengan air zamzam.
Itulah usaha dan ikhtiar mereka membawa air zamzam untuk teman dan kerabatnya. Sesungguhnya, nanti ketika tiba di bandara tanah air tiap jamaah akan mendapatkan jatah air zamzam dari maskapai penerbangan sebanyak 5 liter.
Memang beda, rasanya lebih marem membawa air zamzam yang langsung diambil sendiri dari Masjidil Haram atawa Masjid Nabawi.