500:50:5 tahun

Mari kita bicara mengenai perkembangan modernisasi dunia ini dari tahun ke tahun, wabil khususon di Indonesia. Kita ambil angka 500, 50 dan 5.  Ketiga angka ini tidak mutlak persis seperti itu, hanya untuk perbandingan kita saja yaitu rentang waktu 500 tahun, 50 tahunan ini dan 5 tahun yang akan datang.

Kerajaan Majapahit runtuh tahun 1478. Dari peristiwa ini saja kita mulai menghitung rentang waktu 500 tahun, sehingga jatuh di tahun 1978. Modernisasi apa saja yang terjadi antara tahun 1478 s/d 1978? Setidaknya, di Nusantara berkobar pertikaian dan peperangan terus-terusan antar kerajaan yang ada saat itu. Raja yang bertahta silih berganti. Ketika bangsa Eropa melakukan ekspansi dagang ke Nusantara, peperangan semakin melebar tidak hanya antar kerajaan dengan kerajaan namun juga dengan bangsa Eropa. Puncaknya, terjadi perang Jawa yang menyebabkan krisis ekonomi bagi Belanda yang terkenal dengan Perang Diponegoro antara tahun 1825 – 1830.

Dalam rentang waktu 500 tahun tersebut, kemajuan yang terjadi di Nusantara ini relatif lambat. Bisa jadi, dampak adanya Jalan Raya Pos Anyer – Panarukan yang dibangun oleh Gubernur Jenderal Daendels pada tahun 1808 lalu disusul dibangunnya jaringan rel KA oleh Belanda tahun 1867, kemajuan pembangunan fisik di Nusantara mulai berkembang. Di tahun-tahun tersebut rontal sebagai sarana tulis-menulis  sudah ditinggalkan, berganti dengan kertas atawa sabak dan grip bagi masyarakat kebanyakan. RA Kartini menggunakan kertas untuk melakukan komunikasi dengan dunia luar.

Pembangunan gedung bertingkat setidaknya sudah dimulai oleh Presiden Sukarno pada awal tahun 60-an yaitu Hotel Indonesia dan Gedung Sarinah di Jakarta. Bisa jadi, kedua gedung tersebut itu telah dilengkapi dengan teknologi canggih yang berkembang saat itu.

Periode 50 tahun berikutnya, pembangunan dan perkembangan teknologi berkembang sangat pesat. Televisi dan telepon mulai masuk ke rumah penduduk. Bahkan ketika Satelit Palapa A1 yang diluncurkan dari Kennedy Space Center, Tanjung Canaveral, AS pada tanggal 8 Juli 1976 disiarkan langsung oleh TVRI (seingat saya pernah menyaksikan siaran langsung peluncuran Satelit Palapa ini, entah Satelit Palapa A1 atawa Satelit Palapa A2 yang diluncurkan tanggal 10 Maret 1977). Selanjutnya, Indonesia semakin sering meluncurkan satelitnya, yang semua diberi nama dengan Palapa, sebutan untuk sebuah sumpah yang dilakukan oleh Mahapatih Gajah Mada pada tahun 1334 untuk menyatukan wilayah Nusantara.

Dalam rentang waktu 50 tahun ini, 10 tahun terakhir perkembangan teknologi demikian sangat pesat. Apalagi teknologi informasi (TI). Rasanya saban hari ada saja yang baru. Kita – yang nota bene hanya sebagai pengguna TI – selalu terengah-engah mengikuti perkembangan TI. Kita belum bosan menggunakan hape yang ini, eh.. besok sudah ada model hape yang baru. Kita yang belum paham dengan semua program yang terinstal di notebook ini, eh… muncul program baru yang lebih canggih. Dan seterusnya… dan seterusnya.

Pun dengan kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Kita belum juga mempunyai mobil model lama, eh… saban minggu muncul mobil-mobil dengan berbagai varian. Motor butut yang kita pakai, sudah disalip dengan aneka rupa jenis motor matic. Dan seterusnya… dan seterusnya.

Di masa sekarang saja begitu pesatnya berbagai kemajuan di dunia ini. Bagaimana dengan 5 tahun yang akan datang?

Mau diam saja, jalan di tempat atawa ikut berlari kencang?