Teritorial

Guskar Gusar. Demikian judul drama yang terjadi dua minggu belakangan. Kisahnya jauh berbeda dengan pementasan Guskar Gusar tanggal 22 Februari 2011 di Teater Eljeh Kota Seribu Pesona.

Pada suatu pagi, saya mendapati sudut taman mungil di depan rumah acak-acakan. Ada tumpukan tanah yang berceceran di rerumputan. Jika dilihat lebih teliti, tumpukan tanah tersebut berasal dari aktivitas gali-menggali di bawah tanaman. Ada semacam lorong, tetapi ujungnya mentok di pondasi pagar. Pelakunya adalah seekor tikus got, tikus yang punya ukuran badan sebesar kucing ABG.

Saya masih sabar menghadapi insiden ini. Saya mengambil sekop tangan, saya urug kembali lorong tersebut dan tentu saja dengan hati-hati supaya tidak merusak akar tanaman yang ujungnya sangat halus itu. 

Pagi berikutnya, saya menemukan kejadian yang sama persis. Rupanya, si tikus kecewa dengan ulah saya, lalu ia mengulangi perbuatannya membuat lorong di tempat yang sama. Oke, saya masih sabar. Cuma kali ini, pada lorong tersebut saya masukkan dua batu cukup besar untuk menghalangi si tikus jika ia akan mengulangi lagi perbuatannya.

Pada pagi hari ketiga, saya menengok taman mungil saya lagi. Puji Tuhan, tak ada bekas galian. Saya tersenyum lebar seraya berkata angkuh: saya kok dilawan!

Pada pagi hari keempat, si tikus got bikin ulah lagi. Ia menggarong tanah di tempat yang berbeda. Kali ini lebih brutal, karena sampai merusak tanaman. Apa yang ia mau? Pengin punya rumah di bawah tanah, mungkin? Saya urug kembali lorong tersebut dengan batu baru ditutupi dengan tanah. Kali ini tak lupa saya pasang alat pengusir tikus ultrasonik dekat dengan taman.

Manjur?

Pagi kelima tak ada peristiwa yang bikin gusar. Tetapi saya salah sangka, pada pagi keenam, si tikus got kembali mengacak-acak tanah di tempat lain, masih di taman mungil tersebut. Apa alat pengusir tikus ultrasonik tidak berfungsi dengan baik? Atau barangkali si tikus menggunakan ear plug untuk menutupi lubang telinganya, sehingga pancaran suara ultrasonik tidak menembus gendang telinganya?

Si tikus got telah menganggu wilayah teritorial saya!

Saya pun belajar dari kucing atau macan atau tikus itu sendiri mengenai cara penetapan wilayah teritorial mereka: dengan mengencingi tempat tersebut!

Maka, saya pun mengencingi taman mungil saya untuk menunjukkan kepada tikus got kalau di situ wilayah teritorial saya, jangan diganggu gugat.

Manjur?

Entah, kita tunggu besok pagi apakah ia masih nekat ingin menduduki wilayah teritorial saya.