Berpisah dengan Kyai Garuda Seta

Setelah lima tahun bersamanya, akhirnya Mas Suryat mesti berpisah dengan Kyai Garuda Seta (KGS) yang setia menemani aktivitasnya sehari-hari. Ia sayang betul pada KGS.

Nama KGS ia sematkan kepada Mitsubishi Outlander Sport (OS) Type PX yang berwarna putih itu, bahkan sejak ia naksir melihatnya di salah satu ruang pamer Paragon Solo pada suatu sore. Kelak, KGS menjadi mobil matic pertama yang ia kendarai.

Apa mobil matic bisa untuk ngebut dan ngepotĀ di jalanan? Kira-kira seperti itu pertanyaan di hatinya. Ternyata, enak betul mengendarai mobil matic.

Tugas ‘berat’ KGS yang pertama ialah menjadi alat angkut pindahan rumah, yang terbagi menjadi beberapa rit. Maklum, kabinnya tak seluas mobil pick up. Apa-apa yang bisa masuk ke dalam kabin akan terangkut dengan sempurna: peralatan dapur, buku-buku, pakaian, dan terakhir mengangkut tempat sampah yang biasa ditaruh di luar pagar.

KGS pernah menemani touring kota-kota di wilayah Jabar-Jateng-Jatim. Ketika menyeberang dari Surabaya ke Madura Mas Suryat berhenti sejenak di atas Jembatan Suramadu, untuk berfoto-foto. Waktu itu kendaraan yang melintasi jembatan masih sepi (soalnya bayar tol), tidak seperti sekarang.

Ia juga ikut menjajal tol Cikampek – Solo ketika pada saat mudik-mudik lebaran, section per section, di mana jalan tol tersebut masih berstatus fungsional. Terkena debu tol fungsional mah sudah biasa. Selebihnya ia menemani Mas Suryat mengaspal di sekitaran Jabodetabek.

Meskipun ia sayang kepada KGS, bukan berarti ia suka mengelus-elusnya. Tak jarang ia biarkan KGS lama tidak mandi. Urusan mesin sepenuhnya ia serahkan kepada bengkel, sebab ia ndak ngerti babar blas perkara permesinan.

Mas Suryat makin sayang kepada KGS ketika film AADC-2 ada adegan mBak Cinta sedang ngebut mengendarai OS dan mengerem mendadak saat akan bertabrakan dengan sebuah truk. Rem-nya pakem betul.

***

Hari ini ia berpapasan dengan KGS, di suatu simpang jalan. Ia kaget, siapa yang mencuri mobilnya? Kan sudah dijual, masbro!

Tampangnya masih sama. Ia mengenali ciri KGS, yakni rumah spion-nya berwarna hitam kelam.

Bukan mBak Cinta yang nyetir.